Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono, telah meresmikan Kapal Pengamat Perambuan KN. Pengiki buatan Galangan Kapal PT. Multi Prima Batam pada Sabtu (11/02), bertempat di Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak. Kapal itu untuk mendukung tugas kenavigasian pada Distrik Navigasi Kelas III Pontianak.
Wilayah Kalimantan Barat selain berbatasan langsung dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur, juga berbatasan langsung dengan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan yang merupakan pintu gerbang untuk memasuki wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, dukungan sektor transportasi khususnya transportasi laut sangat penting dalam menunjang kegiatan perekonomian di Pontianak dan sekitarnya.
Menurut Dirjen Tonny, Distrik Navigasi Kelas III Pontianak memiliki tugas menjamin alur pelayaran di wilayah perairan Pontianak dan sekitarnya agar dapat dilayari kapal-kapal dengan aman, sehingga pelayanan terhadap pengguna jasa pelayaran dapat terwujud sesuai standar dan ketentuan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya Disntrik Kelas III Pontianak juga memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk dalam hal ketersediaan armada Kapal Negera Kenavigasian yang handal dan didukung oleh SDM yang kompeten untuk mengoperasikannya.
Dirjen Hubla pun memberikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar Direktorat Kenavigasian khususnya kepada para pegawai yang ditugaskan pada wilayah-wilayah terpencil dan bagi seluruh kru Kapal Negara Kenavigasian yang telah bekerja keras menjaga tingkat keandalan seluruh alat Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
“Tugas para petugas kenavigasian sangatlah mulia meski harus menghadapi tantangan ombak yang ganas, tetapi tetap menjalankan tugas dengan baik agar jalur pelayaran pada wilayah perairan Indonesia tetap aman dan selamat,” ujar Tonny.
Dirjen Hubla berpesan kepada seluruh UPT Distrik Navigasi agar jangan hanya berfokus pada pengadaan alat-alat atau armada kapal tetapi juga pada pemeliharaan dan pengawasan yang harus diperhatikan, semuanya demi keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Pastikan agar seluruh sarana dan prasarana navigasi berfungsi dengan baik untuk dapat meningkatkan kinerja kenavigasian, terutama dalam melakukan pengawasan, penjagaan, dan pemeliharaan SBNP,” tegas Tonny.
Sementara itu, Direktur Kenavigasian, Bambang Wiyanto, menyebutkan saat ini Distrik Navigasi Kelas III Pontianak memiliki 4 (empat) unit armada Kapal Negara Kenavigasian, yang terdiri dari 1 (satu) unit kapal Kelas I yaitu KN. Alnilam, 2 (dua) unit kapal kelas III yaitu KN. AE-012 dan KN. Pengiki, serta 1 (satu) unit kapal Kelas V yaitu KN. Datu.
“Dengan hadirnya KN. Pengiki sebagai Kapal Pengamat Perambuan diharapkan akan semakin memperkuat peran armada kenavigasian yang dimiliki oleh Disnav Kelas III Pontianak,” ungkap Bambang.
KN Pengiki yang memiliki panjang 32 meter dengan Panjang Garis Air 28,6 meter tersebut mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 20 knot. “Ditunjang tenaga mesin penggerak sebanyak 2 x 1300 H dan kapasitas tangki bahan bakar 15 Ton, kapal ini diharapkan dapat bekerja optimal dalam mengawasi dan memastikan keandalan SBNP di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya,” jelasnya.
Dengan beroperasinya KN.Pengiki menandakan bahwa seluruh Kapal Pengamat Perambuan buatan Galangan Kapal PT.Multi Prima Batam dengan anggaran senilai kurang lebih 102 Milyar Rupiah yang berjumlah 3 (tiga) unit telah selesai dibangun. Ketiga kapal tersebut yaitu KN.Enggano pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, KN. Karimunjawa pada Distrik Navigasi Kelas II Semarang, dan KN.Pengiki pada Distrik Navigasi Kelas III Pontianak.
Sebagai informasi, wilayah kerja Distrik Navigasi Pontianak meliputi wilayah perairan seluruh Kalimantan Barat, sebagian Kepulauan Riau dan sebagian wilayah Bangka Belitung. Pada kawasan tersebut juga terdapat jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia yaitu ALKI I (Selat Sunda – Selat Karimata – Laut Natuna – Laut Cina Selatan). Saat ini Disnav Pontianak memiliki beberapa fasilitas antara lain Kapal Negara Kenavigasian (4 unit), SBNP (95 unit), bengkel kenavigasian, VTS, pengamatan laut, Stasiun Radio Pantai (3 lokasi) dan fasilitas penunjang lainnya. [humla/ow]