Pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta kepada PT Pelindo III bisa mengembangkan pelabuhan Kendal bersama investor asal Singapura untuk mendukung infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Permintaan tersebut diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu, sehingga nantinya Pelabuhan Kendal bisa menjadi pelabuhan smart port 4.0 dan smart logistic 4.0 di Pulau Jawa.
Menanggapi hal itu, VP Corporate Comunication PT Pelindo III Wilis menyatakan bahwa saat ini mengenai pelabuhan kendal masih dalam tahap studi teknis dan studi kelayakan.
“Hasilnya belum keluar, jadi ditunggu hasilnya saja dulu. terkait untuk mendukung industri di Kendal masih dapat melalui TPKS karena kapasitas TPKS per tahun bisa hingga 1,5 juta TEUs, terlebih jarak dari kendal ke TPKS hanya 20-30 kilo,” katanya kepada Ocean Week, menanggapi harapan Peni Rahayu, Rabu pagi.
Wilis juga mengungkapkan kalau Pelindo III sangat mendukung pengembangan itu selama pengembangan Pelabuhan tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan industri dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Seperti diketahui bahwa Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu mengungkapkan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Kendal sangatlah diharapkan, karena dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Jateng.
“Pelabuhan Kendal nantinya juga akan memberikan kemudahan bagi industri-industri yang berorientasi pada ekspor,” katanya.
Menurut Peni, Pelabuhan Kendal akan menjadi magnet bagi para calon investor untuk berinvestasi di Kawasan Industri Kendal.
Dengan adanya fasilitas pelabuhan yang terintegrasi dalam kawasan industri bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendistribusian barang produksi.
“Kita minta agar Pelindo III bisa mengembangkan Pelabuhan Kendal dengan Singapura. Hasil studinya sudah lapor ke kami dari PSN, dan menyatakan bahwa itu layak. Pak menteri juga sudah menyampaikan ke kami, kalau itu layak maka Pelindo III akan masuk untuk mengembangkan Pelabuhan Kendal,” katanya belum lama ini.
Dia menambahkan, proyek lain yang sejenis juga akan dibangun di Kawasan Industri Batang. Bahkan, kawasan industri tersebut akan menjadi percontohan kerja sama antara pemerintah dan BUMN. Salah satunya, pembangunan pelabuhan gas yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Batang.
“Pelabuhan Batang juga akan dikembangkan dengan penambahan pelabuhan gas kerja sama antara Opsico, Waskita Karya dan Jateng Petro Energi. Jateng Petro Energi yang merupakan BUMD kita, akan ikut mengembangkan Pelabuhan Batang di wilayah laut bersama Waskita Karya dan Opsico,” ungkap Peni. (ris/ow/**)