INSA Semarang dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan sudah banyak perubahan yang terjadi di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, baik untuk kegiatan petikemas, general kargo (non petikemas), maupun di terminal penumpang.
Namun, pelabuhan yang mengkalaim menuju sistem digitalisasi tersebut, belum semuanya diiyakan oleh INSA. “Belum semua sistem digital atau online elektronik di Tanjung Emas ini berjalan, misalnya untuk Inaportnet versi 2 (barang) dan DO Online, masih belum berjalan sepenuhnya, masih perlu waktu untuk menuju ke total penggunaannya,” kata Ketua DPC INSA Semarang, M. Ridwan kepada Ocean Week, di Tanjung Emas, Sabtu (24/11).
Ketika ditanyakan mengenai kebenaran hal itu kepada Ketua APBMI Jateng Romulo Simangunsong, tidak menjawab dengan jelas. Romulo lebih memilih diam sambil tersenyum simpul. “Tapi kegiatan bongkar muat barang di dermaga konvensional berjalan normal dan tak ada masalah,” ungkap Romulo.

Kedua tokoh kepelabuhanan dan pelayaran di Jateng ini mengungkapkan, saat ini aktivitas keluar masuk kapal dan layanan bongkar muat barang (petikemas maupun non petikemas) di Tanjung Emas lancar-lancar saja. “Apalagi kalau pekerjaan pengerukan kolam dermaga dan alur pelayaran sudah selesai, akan lebih bagus lagi karena kapal kapastas 3.500 TEUs bisa dilayani disini,” ujar Ridwan menambahkan.
Menurut Ridwan, meski sudah melakukan penataan dan pengembangan, bukan berarti di Tanjung Emas sudah terbebas dari masalah. “Rob air laut, masih menghantui sebagai masalah yang belum bisa diselesaikan. Lalu rel kereta ap yang belum terkoneksi hingga ke dalam pelabuhan, terus banyak parkir liar truk kontainer di sepanjang jalan raya di depan pintu utama pelabuhan. Semua tu mesti dicarikan solusinya,” ucap Ridwan.
Ari Prabowo, CEO Pelindo III Regional 3, menyatakan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan penataan dan pengembangan dari banyak untuk pelabuhan Tanjung Emas, baik di TPKS maupun dermaga konvensional. “Saat ini sedang melakukan pengerukan kedalaman alur pelayaran, sehingga setelah selesai kapal besar dapat dilayani,” katanya.
Ari juga mengungkapkan bahwa pekerjaan pengerukan tersebut ditargetkan selesai pada April 2019 mendatang. “Kami ingin pelayanan disini kedepan berstadar internasional,” ungkapnya lagi.
Seperti diketahui bahwa baru-baru ini Dirjen Hubla Agus Purnomo, sudah membuat gebrakan dengan mengusung konsep bandara ke terminal penumpang Tanjung Emas, dengan sistem e-ticketing. Karena dengan sistem online atau digitalisasi ini, pelabuhan dapat steril dari orang-orang yang tak berkepentingan.
Home Terminal
Untuk diketahui bahwa sistem bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah bisa dengan pola digital. Inovasi yang dilakukan Pelindo III yang berbasis aplikasi dandiberi nama Home Terminal itu diklaim menjadi satu-satunya pelabuhan berbasis digitalisasi di dunia.
Ketua INSA Semarang Ridwan, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan home terminal yang dibuat untuk mempercepat pelayanan bongkar muat di pelabuhan. Sebab, aplikasi ini dapat mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhan pada pengguna jasa.
Dengan aplikasi Home Terminal ini, para pengguna jasa dapat memesan jasa kepelabuhanan cukup dengan sekali sentuh, di mana saja dan kapan saja. Lompatan besar itu diklaim akan semakin menghemat biaya logistik pengguna jasa hingga 30 persen.
Selain itu, pengguna juga bisa memanfaatkan aplikasi ini dengan bisa langsung melihat tarif saat mengirim barang. Tak perlu tawar menawar, serta kegiatan lain seperti bunkering serta air bersih. Jadi, lebih jelas dan hemat. memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara real time online memangkas birokrasi.
Sistem ini juga sudah dilaksanakan di Surabaya, khususnya untuk Pelabuhan Tanjung Perak, Terminal Teluk Lamong, dan Terminal Petikemas Surabaya.
Sementara itu, General Manager Pelindo III Cabang Semarang, Ardhy Wahyu Basuki menyatakan, dengan sistem digitalisasi ini, nantinya semua truk kontainer akan dipasangi GPS untuk memantau posisi trafiknya. Depo kontainernya pun dilengkapi alat deteksi untuk memantau keberadaan kontainernya. “Aplikasi ini juga bisa memantau arus kapal yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas,” jelas dia. (***)