Sudah empat hari (Jumat/1/9) hingga Senin siang (4/9) ini, sistem online VMS (vessel monitoring service) error’.
Akibatnya, pelayaran resah, karena errornya VMS ini dinilai cukup menganggu kinerja pelayaran. Misalnya, kapal asing yang datang dan mau sandar, berlabuh atau mau berangkat, saat ini terkendala pada pembayaran, mengingat selama ini melalui VMS.
“Kami ada kendala, meskipun ada solusi menggunakan SPOG manual yang dikeluarkan oleh Syahbandar, baik kapal yang akan sandar, labuh maupun berangkat,” ujar salah satu agen di pelabuhan Tanjung Priok yang keberatan disebut namanya, Senin siang.
Dia mempertanyakan kapan sistem VMS tersebut bisa kembali normal. Namun informasi dari agen tadi yang menanyakan ke customer service Pelindo hanya dijawab masih dalam proses perbaikan.
Ironisnya, error’ VMS ini, justru membuat pihak syahbandar menjadi repot. Sebab, setiap kapal yang mengajukan sandar, labuh maupun keberangkatan harus menggunakan ijin SPOG (surat persetujuan olah gerak) manual di Syahbandar. “Mestinya Pelindo yang keluarkan berita acara untuk keberangkatan kapal, tapi kenapa justru kantor OP yang keluarkan,” ujarnya bertanya.
Seperti diketahui bahwa sistem VMS Pelindo sedang error’. Sumber tadi mengatakan, bahwa VMS terintegrasi dengan Inaportnet. Sehingga jika sistem VMS bermasalah, maka PPKB (permohonan persetujuan kedatangan dan keberangkatan) tak bisa dikeluarkan.
Sebelumnya, GM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh pengguna jasa pelabuhan Tanjung Priok, perihal gangguan sistem aplikasi Pelindo group.
Kepada pengguna jasa, Adi mengatakan bahwa selama adanya gangguan sistem itu, proses pelayanan jasa kepelabuhanan dilakukan secara manual.
Meski begitu, katanya, kegiatan operasional di pelabuhan Tanjung Priok masih tetap berjalan dengan baik.
Pengguna jasa pelabuhan (Penjaspel) juga menyayangkan lamanya penanganan perbaikan sistem VMS yang mengakibatkan keterlambatan dalam pembayaran PNBP seperti uang labuh, uang rambu, VTS, dan sebagainya.
“Sebab dengan manual jadi agak ribet dan lambat, kapan perbaikan sistem itu rampung,” ucap Munif SH, Koordinator Penjaspel Tanjung Priok. (**)