PT. Dewata Freight International Tbk. (Perseroan), pada Rabu ini resmi melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun [RUPST] 2019 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa [RUPS LB].
Meski dimasa pandemi covid19, namun tak mengurangi semangat mereka (peserta rapat), dan protokol kesehatan tetap dilakukan.
Secara konsolidasi, Perseroan berhasil mencatatkan Pendapatan dan laba komprehensif masing-masing sebesar Rp. 144.400.863.183 dan Rp 977.683.483.
Pada kesempatan tersebut, Komisaris Utama Perseroan, Yukki N. Hanafi menyampaikan beberapa agenda yang dibahas dalam rapat, yakni Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian, lalu Laporan Direksi serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
Kemudian, Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2019. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
“Penetapan Remunerasi dan/atau tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan,” kata Yukki.
Sedangkan untuk RUPSLB dengan agenda, Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan terhadap maksud dan tujuan Perseroan serta kegiatan usaha Perseroan. Persetujuan Penyesuaian terhadap ketentun Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan tentang Rapat Umum Pemegang Saham dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/pojk.04/2020 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK 15/2020) dan pemberian kuasa serta wewenang kepada Direksi Perseroan untuk membuat penyesuaian tersebut dan menyatakannya kedalam akta Notariil mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan secara lengkap dan menyeluruh termasuk dengan segala perubahannya.
Di tempat sama, Nofrisel, Direktur Utama Perseroan menyampaikan bahwa Perseroan telah mencatatkan pencapaian yang cukup baik, meskipun belum sesuai dengan apa yang direncanakan pada tahun 2019, karena adanya pesta demokrasi serta perlambatan ekonomi global pada tahun 2019 berdampak kepada melambatnya kinerja Perseroan mengingat sebagian besar pelanggan Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara.
Meski begitu, Perseroan telah melakukan berbagai upaya dalam mempertahankan dan peningkatan pendapatan. Salah satunya dengan mengakuisi PT Samulos Harmoni Energi Perkasa (SHEP) sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas pengangkutan kargo dibidang pertambangan (Logistics Mining).
“Tentunya semua hal itu dilakukan Perseroan untuk kualitas kerja dan pelayanan memberikan yang tebaik bagi pada stakeholders,” ujarnya.
Nofrisel, juga menyampaikan Perseroan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi memutuskan Penundaan atas rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD yang telah disetujui pada tanggal 14 Juni 2019.
Pembatalan ini dikarenakan Kondisi Pasar Modal dan harga saham Perseroan pada akhir tahun 2019 yang kurang membaik. Selain itu juga mempertimbangkan Pandemi Covid 19 yang belum selesai dan masih berlanjut saat ini, sehingga sangat mempengaruhi harga saham Perseroan.
“Perseroan memiliki komitmen untuk selalu menjaga performance untuk itu, dan Perseroan berencana memperluas kegiatan usaha yang semula Freight Forwarding dan Project Logistics menjadi Total Integrated Logistics, dimana Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan strategi bisnis dan pengembangan,” katanya lagi.
Strategi bisnis dan pengembangan bakal ditempuhnya dengan cara yang Efektif dan Efisien, Memelihara Pertumbuhan secara Organik, Mengembangkan usaha baru dalam koridor Logistik (Logistik Halal, PLB E-Commerce dan Cold Storage).
“Lalu investasi aset dan pengembangannya untuk DFI dan anak usahanya. Kontrak Logistik, Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Pertumbuhan An-Organik melalui Merger dan Akuisisi,” ungkapnya.
Dengan jasa yang dimiliki dan rencana pengembangan bisnis Perseroan kedepannya, kata Nofrisel, maka perseroan berharap memiliki keunggulan secara menyeluruh terintegrasi (Integrated Logistics) dan dapat menjadi salah satu Local Logistics Player yang memberikan kontribusi terhadap logistik di Indonesia,” jelasnya.
Nofrisel juga menjelaskan, melalui anak Usaha PT Dewata Makmur Bersama, Perseroan juga telah mendapatkan kontrak baru untuk PLTG 30MW di Batam Kep. Riau senilai USD 1,9 Juta dan PT Samulos Harmoni Energi Perkasa akan mengerjakan Mining Logistics untuk Andesit Contractor Project Ds. Tanjung Agung, Kab. Muaraenim, Prov. Sumatera Selatan.
Nofrisel menyatakan, bahwa perseroan sudah menandatangani kontrak sebesar Rp 75 Miliar dan semester kedua 2020 Perseroan akan mengejar kontrak baru senilai Rp 360 Miliar dan USD 860 Ribu dalam usaha untuk membuat Pendapatan Perseroan di masa mendatang.
Untuk mencapai kontrak tersebut kata Nofrisel, Perseroan perlu untuk memperluas kegiatan usaha dengan menambah ijin pergudangan dan ijin lainnya.
“Untuk itulah diadakan RUPSLB, meminta Persetujuan Pemegang Saham,” katanya.
Nofrisel memberikan komitmen bahwa managemen PT Dewata Freight international Tbk akan terus untuk mengembangkan pelayanan yang efisien, inovasi dan transparansi serta pelayanan yang berkualitas.
Yukki N. Hanafi menambahkan biaya logistik yang efisien dan murah akan menjadikan Indonesia memiliki daya saing secara nilai, positioning dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. (***)