Pengembangan Pelabuhan Belawan (Teminal Petikemas) fase I diperkirakan menelan investasi sebesar USD 166 milyar, meliputi reklamasi lapangan penumukan petikemas seluas 120.000 m2 (biaya USD 73 m), dermaga sepanjang 350 meter (biaya USD 23 m), dan peralatan penunjang dengan biaya USD 70 milyar.
Demikian informasi yang diperoleh Ocean Week dari Ir. Sri Rahardjo (konsultan di Kemenhub) pada acara Pameran Logistik ASEAN, di ICE BSD, Jumat (3/3) sore. “Pengembangan pelabuhan Belawan itu sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Belawan yang telah ditetapkan Menhub no. PM 21 tahun 2012,” katanya.
Kepala Program Studi S1 Logistik Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti ini juga mengemukakan, pengembangan pelabuhan Belawan ini dilakukan melalui dua fase. Pengerjaan fisik fase pertama reklamasi dibiayai oleh pemerintah (Kemenhub) dari dana pinjaman Islamic Development Bank (IDB) dan TPK dioperasikan melalui konsesi. “Sedangkan fase 2 konstruksi oleh Pelindo I sebagai pemegang konsesi dari OP Belawan,” ujar mantan Ketua Proyek Pembangunan TPK Koja itu.
Pinjaman IDB itu sudah dilakukan pemerintah Indonesia pada Desember 2009 lalu dalam bentuk Istisna’a agreement.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana membenarkan pengembangan Pelabuhan Belawan sesuai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang dituangkan dalam Permenhub No.21/2012.
Dalam RIP tersebut, dermaga terminal peti kemas di Pelabuhan Belawan harus diperpanjang 700 meter. Dari total panjang dermaga, dia mengaku 350 meter dibiayai oleh Kementerian Perhubungan dan Islamic Development Bank. Sisanya sekitar 350 meter dibiayai penuh oleh Pelindo I.
Proyek ini diperkirakan selesai pada pertengahan 2018. Dengan penyelesaian pengembangan terminal peti kemas Pelabuhan Belawan ini maka kapasitasnya akan bertambah dari 1,2 juta TEUs menjadi 2 juta TEUs.
Terkait investasi, dia mengaku total kebutuhannya mencapai Rp6 triliun. Pelindo I harus mengeluarkan dana sebesar US$350 juta. Dari total invetasi tersebut, dia mengatakan 70% akan dibiayai melalui pinjaman dan 30% melalui kas perusahaan. (***)