Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi pelabuhan Sunda Kelapa Jumat (3/3) sore didampingi Dirut PT Pelindo II Elvyn G. Masassya dan pejabat dilingkungan BUMN. Pada kesempatan tersebut Rini meminta kepada PT Bank Mandiri dan PT Pelindo II untuk memelihara serta mengembangkan aset-aset yang memiliki potensi sebagai tujuan wisata.
Rini mengaku, aset Bank Mandiri seperti yang berada di kawasan pariwisata Kota Tua, yakni Museum Bank Mandiri untuk lebih dipelihara dan dipercantik untuk menggaet para wisatawan.
“Seperti contoh Museum Mandiri keren tapi kumuhnya bukan main, kemarin saya tanya ke pak Budi (mantan Dirut Mandiri) untuk diperbaiki, tapi jawabannya kan saya sudah pindah,” kata Rini.
Pemeliharaan dan pengembangan aset yang memiliki nilai sejarah tinggi dalam hal menjadi kawasan pariwisata sejalan dengan fokus Presiden Jokowi yang ingin memaksimalkan potensi sektor pariwisata di Indonesia.
Rini juga meminta kepada Dirut Pelindo II agar Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan tertua di DKI Jakarta dimanfaatkan lagi sebagai tujuan pariwisata.
“Sunda Kelapa ini pelabuhan tua dan cantik bisa menjadi tujuan wisata, BUMN banyak aset yang heritage tetapi tidak dijaga dengan baik,” ungkapnya.
Menurut Rini, tidak ada ruginya jika kedua BUMN tersebut memelihara bahkan mengembangkan aset-aset yang memiliki nilai sejarah tinggi sebagai tujuan wisata.
“Kita jaga dan kita kembalikan ke sejarahnya agar nanti Kota Tua dan Sunda Kelapa ada wisatawan yang datang ke Jakarta,” ucap Rini.
General Manager Pelindo Sunda Kelapa Yuli Tarigan kepada Ocean Week mengungkapkan bahwa SUnda Kelapa dapat dijadikan sebagai ‘ICON’ pelabuhan Heritage nasional. Namun tetap juga ada kegiatan kapal-kapal container. Sebab volume container yang ditangani pelabuhan ini cukup besar, tahun 2016 mencapai 60.000 TEUs, sedangkan tahun 2017 ditargetkan 62.000 TEUs. (**)