Angkutan Multimoda transportasi perlu diarahkan untuk mampu mengeluarkan single dokumen. Namun hal ini sangat sulit dilakukan, karena semua yang terlibat ada kepentingan masing-masing.
Gagasan tersebut mengemuka pada diskusi Multimoda transportasi di acara CeMAT di BSD, Tangerang, Jumat (3/3).
“ini sulit dilaksanakan karena ego antar pelaku antar moda itu sendiri. Tapi semua itu bisa diselesaikan melalui digitalisasi,” kata Ketua Umum ABUPI Aulia Febri.
Aulia juga menyinggung mengenai angkutan barang menggunakan kapal Ro-Ro. “Angkutan dengan Ro-Ro ini perlu disupport, karena dapat mengurangi beban jalan raya. Lagi pula mesti menggunakan terminal khusus, artinya yang tak harus nunggu, tak ada biaya bongkar muat,” ujarnya.
Dia memisalkan bahwa Ro-Ro pun tak terlepas dengan persoalan tarif, sebab pemilik barang, shipping, serta trucking asal tarif lebih murah pasti dilaksanakan.
Sementara itu, pengamat transportasi Danang Parikesit, Multimoda transportasi dapat dilaksanakan sepanjang ada kemauan bersama.
Pada diskusi tersebut, Gemilang Tarigan (Aptrindo), Khairul Mahali (Asdeki), Aulia Febri (ABUPI), Supriyanto dari INSA sebagai Nara sumber dengan moderator Danang Parikesit. (***)