Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan PT Pelindo IV, Farid Padang menyatakan, PT Pelindo IV (Persero) akan mendukung direct call dan direct export ke luar negeri melalui kerja sama dengan perusahaan pelayaran internasional Hongkong, SITC.
Aktivitas direct call dan direct export intens dilakukan Pelindo IV, melalui beberapa pelabuhan besar di Kawasan Timur Indonesia (KTI), antara lain Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Balikpapan dan Pelabuhan Jayapura.
“Banyak manfaat dari direct call dan direct export. Kedua kegiatan itu harus ada di Indonesia Timur karena selama ini selalu terpusat di Jakarta dan Surabaya. Sehingga perekonomian daerah di Indonesia Timur bisa meningkat hingga memberi kesejahteraan bagi masyarakat luas,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/5).
Menurut Farid, hasil implementasi International Direct Call di Makassar, terbukti mampu mengurangi waktu ekspor ke China menjadi hanya 16 hari dari semula 24 hari. Demikian pula ekspor ke Jepang turun menjadi 18 hari dari semula 28 hari. Sementara ke Korea hanya perlu 17 hari dari semula 26 hari.
“Dengan direct call, tidak ada lagi proses dwelling time yang biasanya memakan waktu 5 hingga 9 hari, akibatnya terjadi banyak efisiensi waktu. Bahkan biaya per kontainer pun berkurang drastis, dari semula mencapai Rp 4.095.600 per kontainer menjadi hanya Rp 792.000 per kontainer,” ujarnya.
Hal serupa terjadi untuk direct call di Balikpapan. Lama waktu ekspor ke Shanghai, China terpangkas menjadi 9 hari dari semula antara 25 hingga 30 hari. Biaya logistik pun bisa hemat sekitar USD 300 hingga USD 500 per kontainer.
“Daya saing produk pun akan meningkat, misalnya seperti ikan beku jauh lebih segar bila lewat jalur direct call karena waktunya lebih singkat. Sehingga sampai di Negara tujuan kualitas ikan masih bagus, harga pun tinggi. Tentunya ini akan memberikan multiplier effect bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI),” pungkasnya. (pld4/**)