Pelabuhan Gunung Sitoli menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian wilayah pulau Nias, karena potensi wisata yang dipunyai daerah tersebut.
Tak sedikit turis asing dari berbagai negara dunia datang ke Nias untuk sekedar menikmati ombak pantai melakukan olah raga berselancar.
Menurut GM Pelabuhan Gunung Sitoli Capt. Mulyono, pihaknya juga menyiapkan dermaga penumpang berbarengan dengan kapal RoRo.
“Kapal-kapal penumpang, kapal RoRo yang memuat kendaraan dari dan ke Sibolga rutin kesini,” katanya didampingi Irvan, manajer Bistek pelabuhan Sibolga.
Selain itu, ungkap Mulyono, di Sibolga juga disinggahi kapal Tol Laut, dua kali sebulan, rute Gunung Sitoli, Sinabang, Jakarta.
“Dengan kapal perintis tol laut bisa menjangkau sampai pelabuhan terpencil di Indonesia termasuk ke Sibolga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah ini,” ujarnya.
Capt. Mulyono menambahkan, untuk kapal tol laut menggunakan KM Kendhaga. “Sekitar 30 box per bulan memuat semen, dan Sembako,” ungkapnya lagi.
Mulyono menyatakan bahwa dengan adanya kapal tol laut, pengiriman barang ke wilayah sini bisa cepat, dan harga barang menjadi stabil.
“Kami akan selalu memberi pelayanan terbaik, bukan hanya untuk penumpang (domestik maupun turis asing), tapi juga untuk kapal barang,” kata Mulyono.
Pada saat covid 19 melanda Indonesia, kegiatan melalui pelabuhan Gunung Sitoli juga ikut terdampak.
Berdasarkan data tercatat, kunjungan kapal pada tahun 2019 triwulan mencapai 1.217 call, dengan GT 374.342. Sedangkan periode sama tahun 2020 ada 203 call dengan GT 402.804. (rat/ow/**)