Meratus Group melalui PT Multi Sarana Pelabuhan Indonesia resmi telah melakukan kerja sama atas pengelolaan Terminal Khusus (TERSUS) milik Sampoerna Kayoe dalam hal ini PT Mangole Timber Producers (MTP) yang secara resmi disahkan melalui seremoni penandatanganan Award Concession pada Kamis, 3 Agustus 2023 di Meratus Office Jakarta.
Kerja sama kedua belah pihak ini sangat berkaitan erat dengan peningkatan efisiensi dan produktifitas Pelabuhan Mangole di Kabupaten Mangoli, Maluku Utara untuk melayani hilir mudik bahan baku utama dan hasil pengolahan kayu dalam bentuk plywood dan wood pellet.
Selanjutnya Meratus akan bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional pelabuhan dan harapannya kerja sama ini akan terjalin dalam waktu yang panjang.
Farid Belbouab, CEO Meratus menyatakan mendukung Mangole Timber yang berada di lokasi yang cukup jauh membutuhkan kinerja logistik yang luar biasa. “Kami komitmen memberikan yang terbaik berkat kemampuan Sumber Daya Manusia kami,” ujarnya.
Kerja sama ini juga tentang jasa pengiriman dengan tujuan untuk mempromosikan kayu olahan yang diproduksi secara menyeluruh dari Indonesia untuk pasar ekspor.
Bentuk pengelolaan yang akan dioperasikan oleh Meratus mulai dari manajemen lalu lintas kapal dan seluruh kendaraannya, fasilitas pelayanan dan keamanan, seluruh hal terkait perizinan dan regulasi hingga manajemen SDM.
Seluruh kegiatan tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi efisiensi dan keandalan operasional di Pelabuhan Mangole.
Farid menambahkan bahwa proses rekrutmen perusahaan juga akan dijalankan secara profesional dengan memberdayakan masyarakat lokal serta karyawan luar daerah agar terciptanya pertambahan penduduk, peningkatan ekonomi yang dampaknya dapat dirasakan masyarakat dan Daerah.
PT Mangole Timber Producers memiliki produk berupa plywood dan wood pellet dimana bahan baku utama yang dipasok dari hutan tanaman industri (HTI) sendiri, yang menerapkan sistem terintegrasi antara proses produksi dan sumber bahan baku kayu.
PT Mangole Timber Producers akan memproduksi plywood sebesar 200,000 m3 per tahun dan wood pellet sebesar 170,000 ton per tahun.
Bisnis ini juga telah menjadi salah satu pilar penyangga perekonomian di wilayah Maluku Utara serta berpotensi membuka lapangan kerja baru bagi sekitar 3,500 masyarakat lokal dari sekitar Maluku Utara.
Pengelolaan perdana dibawah naungan Meratus Group rencananya akan mulai diujicobakan pada akhir September 2023. Nantinya setiap bulan terdapat muatan lebih dari 600 TEUs dengan tujuan pengiriman eksport utamanya yang mencakup negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan lain-lain. (*)