Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memastikan layanan perdana menggunakan kapal RoRo Jakarta-Surabaya (Gresik) akan diluncurkan dari dermaga IKT ke dermaga Maspion Gresik pada 12 Juli 2017. Layanan tersebut dioperatori oleh PT Jagat Zamrud Khatulistiwa (JZK).
Menurut Budi, perjalanan darat Jakarta-Surabaya dengan jarak 765 kilometer untuk kendaraan (truk) barang rata-rata ditempuh selama 1,5 hari hingga dua hari. Sedangkan melalui laut (kapal) dapat ditempuh 29 jam dengan kecepatan 15 knot.
“Hingga saat ini, terdapat 12 ribu truk yang melintasi Jakarta-Surabaya sehingga menyebabkan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan. Karena itu, kapal RoRo menjadi solusi atas permasalahan tersebut,” kata Budi.
Menhub mengatakan, penggunaan kapal untuk angkutan logistik lebih ekonomis dibanding menggunakan jalan. Sebab sparepart, ongkos jalan tol dan solar lebih irit, serta terhindar dari pungutan liar di jalan.
Service RoRo rute Jakarta-Gresik itu akan dilayari dua kapal yakni MV Sawitri dan MV. Prayesti. Direktur JZK, Kasa Santosa membenarkan bahwa mulai 12 Juli 2017, kedua kapal itu akan melayari rute tersebut. “Tanggal 12 Juli rencananya merupakan pelayaran perdana RoRo ke rute tersebut,” ujarnya kepada Ocean Week.
Menhub juga mengungkapkan akan mengalihkan kapal RORO di Pelabuhan Merak ke Natuna dan Indonesia bagian timur secara bertahap. Sebab, berdasarkan laporan dari pengusaha kapal di Merak, jumlah kapal Ro-Ro di Merak ada 60 dengan tingkat okupansi hanya 40 persen.
“Oleh karena itu saya tegas minta kualifikasi besaran kapal, kecepatan kapal, dan usia kapalnya dan secara bertahap, akan kita alihkan ke Natuna dan Indonesia bagian timur,” ujarnya baru-baru ini.
Ihwal rencana pengoperasian kapal RoRo adalah untuk mengurangi beban jalan di jalur Pantura.
Sekarang sudah ada kapal RoRo trayek Tanjung Priok-Panjang (Lampung) yang dioperatori Atosim, untuk mengurangi beban jalan raya dan mempersingkat waktu distribusi logistik.
Selain itu, Kementerian Perhubungan telah mengembangkan konsep penyeberangan jarak jauh (long distance ferry) lintas Jakarta-Surabaya. Sedangkan lintas Surabaya-Lembar untuk mengurangi beban jalan raya sepanjang pantura dan pulau Bali telah dilayani KMP Legundi (5.000 GT) milik PT ASDP Indonesia Ferry mulai tanggal 1 Desember 2016 dengan jadwal tiga kali keberangkatan dalam dua minggu. (***)