Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mendorong PT. Pelindo II segera melakukan kerjasama dengan pihak investor untuk percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-api .
“Agar jangan sampai kehilangan momentum percepatan pengembangan pelabuhan Tanjung Api-api dan untuk tidak saling menunggu antara investasi terlebih dahulu atau pembangunan,” kata Menhub Budi saat meninjau Pelabuhan Tanjung Api-api, Sabtu (26/8).
Seperti diketahui, Pelabuhan Tanjung Api-api terletak di kota Banyuasin, Sumatera Selatan. Pelabuhan yang selama ini dibawah pengelolaan UPT Teknis KSOP Kelas II Palembang dimaksud merupakan pelabuhan Pengumpul yang memiliki panjang dermaga (50 x 20) m2 dengan kedalaman dermaga -3,5 m LWS.
Pelabuhan Tanjung Api-api saat ini mampu menampung kapal dengan bobot 464 GRT. Pelabuhan Tanjung Api-api dibangun untuk melayani komoditas batubara dan diperkirakan Tahun 2017 ini siap untuk dioperasionalkan.
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api ini sudah mendapatkan izin lingkungan AMDAL dari APBD 2004 Prov. Sumatera Selatan, RIP dari APBD tahun 2013 prov Sumatera Selatan dan SID dari APBD tahun 2008 prov. Sumatera Selatan.
Menhub Budi juga menyatakan, masih ada beberapa kendala yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Api-api. “Misalnya kedalaman kolam yang dangkal, rata-rata 4-5 meter tergantung pasang surut air, sendimentasi yang cukup tinggi dan jalan akses yang belum beraspal,” ungkap Bydi Karya.
Menurut Menhub, ada dua solusi alternatif pengembangan Tanjung Api-api, pertama dilakukan pengerukan hingga berkedalaman maksimal -10 m LWS. Kedua, keberanian membangun.
“Harus berani melakukan pembangunan pelabuhan di Terminal Tanjung Carat yang lokasinya berada 15 kilometer dari Tanjung Api-api,” ucapnya.
Untuk itu Menhub meminta PT. Pelindo II dan PT. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) untuk membahas masalah percepatan pembangunan pelabuhan Tanjung Api-api.
“Saya memberikan kesempatan untuk melakukan FS (Feasibility Study) dalam satu bulan ke depan dan melaporkannya paling lambat dua bulan ke depan. Saya menunjuk Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut sebagai peninjau,” kata Budi yang didampingi Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo, Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya, dan Sekretaris Daerah Pemprov Sumatera Selatan, Nasrun Umar. (**)