Pemerintah dan kalangan usaha berharap layanan di semua pelabuhan bisa dilakukan 24 jam 7 hari kerja. Sudah banyak pelabuhan yang berkinerja seperti itu, misalnya Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar dan lainnya.
Kali ini, pelabuhan Malahayati, Krueng Raya Aceh Besar juga menyatakan akan melayani bongkar muat barang dari dan ke kapal setiap hari selama 24 jam. Dalam siaran persnya, Rasmun Effendi, manager umum PT Pelindo I Malahayati mengemukakan hal itu, bahwa gagasan itu dilakukan atas inisiatif pihak PT Semen Padang dan PT Pelindo Malahayati.
Selama ini dermaga bongkar muat beberapa komoditas utama, seperti semen, gula, dan pengiriman barang melalui kontainer di pelabuhan tersebut memang sudah berstatus 24 jam, tetapi bongkar muatnya hanya dilakukan siang hari.
Kini persiapan bongkar muat 24 jam di pelabuhan tersebut hampir selesai. “Lampu sorot 2×3000 watt untuk menerangi areal bongkar muat hingga dua kilometer sudah dipasang akhir April lalu,” ungkap Rasmun.
Seperti diketahui, kegiatan PT Semen Padang melalui pelabuhan Malahayati semakin meningkat. Apalagi permintaan semen di wilayah itu juga makin tinggi. Pengiriman PT Semen Padang melalui Packing Plant Semen Padang di Malahayati menjadi 250.000 ton per tahun sejak 2016.
“Tingginya frekuensi kapal semen yang masuk ke pelabuhan Malahayati memerlukan pelabuhan beroperasi 24 jam, karena umumnya kapal-kapal dari Teluk Bayur Padang yang mengangkut semen itu, masuk pelabuhan ini malam hari. Itu sebabnya kita berharap sekali Pelindo mau membuka layanan 24 jam,” ujar Kepala Biro Pengantongan II Semen Padang, Abdul Aziz menambahkan.
Karena itu, Abdul Aziz berharap regulasi izin sandar 24 jam di pelabuhan Malahayati dapat segera diterbitkan KSOP Malahayati. “Ini tidak saja akan bermanfaat untuk bongkar muat semen, tetapi juga semua komoditas dari dan ke Aceh. Selama ini banyak waktu terbuang lantaran jika kapal merapat sore, maka bongkar muatnya baru bisa dilaksanakan besok pagi,” ungkap Aziz. (humpl1/**)