Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo resmi melaunching sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (24/11) pagi ini.
Sebelum memulai acara, Dirjen Laut didampingi para direktur seperti Capt. Wisnu Handoko (direktur Lala), Junaidi (direktur KPLP), Tohir (direktur pelabuhan), Antonius (direktur Navigasi), serta para pejabat dilingkungan perhubungan laut, termasuk KSOP Tanjung Emas Ahmad Wahid, sudah sejak jam 06.00 pagi datang ke pelabuhan untuk meninjau ke terminal penumpang melihat langsung proses E-ticketing penumpang tersebut.
Dirjen Agus juga menyempatkan melihat keberangkatan kapal Lawit milik Pelni tujuan Pontianak, sebelum kemudian mengecek ke kapal Dharma Rucitra 9, sebuah kapal RoRo rute Tanjung Emas-Kumai Kalimantan Tengah milik pelayaran DLU, yang kali ini membawa sekitar 50 kendaraan, terdiri dari 21 truk besar, mobil pribadi 17 unit, truk sedang 3 unit, dan sepeda motor 37 unit, dengan total penumpang 344 orang.
Dirjen Agus Purnomo sangat mengapresiasi atas program berbasis online yang diterapkan di pelabuhan Tanjung Emas ini. “Jadi sistem yang diterapkan ini sama dengan yang diterapkan di bandara,” kata Agus Purnomo menjawab Ocean Week, disela-sela kegiatan ini.

Dirjen berharap bahwa dengan perubahan sistem dari manual ke elektronik online ini akan memberikan kenyamanan, keamanan dan kemudahan bagi masyarakat pengguna jasa.
Dengan sistem ini, setiap orang yang masuk ke pelabuhan harus memiliki ID Card dan semua calon penumpang harus mempunyai boarding pass untuk bisa naik ke kapal.
Dirjen menekankan agar semua komitmen untuk menjalankan program ini. Komitmen tersebut untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran. “Nanti setelah Tanjung Emas menyusul ke pelabuhan yang lain. Yang penting adalah ini harus jalan,” katanya.
Agus juga menghimbau supaya masyarakat sudah bisa memanfaatkan on-line sistem tiketing ini. Sebab, dengan online sistem ini dapat direncanakan kapan masyarakat akan pergi maupun pulang ke tempat tujuan.
Dirjen Agus minta supaya jajarannya agar program ini bisa berjalan sesuai harapan. “Sekali lagi saya berharap masyarakat sudah mulai memanfaatkan on-line tiketing ini. Dan tiket bisa dipesan melalui tempat-tempat resmi,” ungkapnya.

Sementara itu, KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang Ahmad Wahid menyatakan bahwa program ini memang sudah direncanakan cukup lama. “Saya berterimakasih kepada Pak Dirjen (Dirjen Hubla Agus Purnomo) yang telah mendorong untuk penerapan sistem e-ticketing ini disini (Tanjung Emas-red). Alhamdulillah, hari ini sudah launching,” ujarnya.
Wahid juga menyampaikan bahwa masyarakat sudah bisa memanfaatkan pembelian atau pemesanan tiket secara online melalui Alfamart atau Indo Maret, serta tempat-tempat resmi yang ada. “Sudah bisa tiket diperoleh melalui Alfamart atau Indo Maret,” katanya lagi.
Sedangkan Direktur Operasi dan Usaha PT Dharma Lautan Utama (DLU), Rakhmatika Ardianto menyatakan bahwa pihaknya sudah memberlakukan sistem online tiketing, baik penumpang mauun barang. “Kami sudah cukup lama menerapkan sistem ini. Cuma untuk barang, terutama barang berbahaya, perlu ada penanganan khusus. Kami sudah minta kepada Kemenhub untuk ini,” ungkapnya kepada Ocean Week, di Semarang.
Di tempat sama, KSOP Kumai Kalimantan Tengah, Capt. Wahyu mengatakan kalau di pelabuhan Kumai juga sudah menerapkan sistem online penumpang dan barang. “Cuma saat ini sedang menunggu selesainya pembangunan terminal penumpang. Rencananya April 2019 sudah rampung, dan online sistem tiket penumpang dan barang sudah bisa full diterapkan juga di Kumai,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur KPLP Junaidi menyatakan setelah penerapan sistem online ini di Tanjung Emas, segera menyusul di pelabuhan lain, seperti di Kali Adem Jakarta Utara, Tanjung Pinang, dan Bau-bau. “Memang masih perlu waktu, karena budayanya juga sedikit beda,” ungkapnya.
Meski demikian, baik Dirjen Hubla Agus Purnomo maupun yang lain ingin agar program ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Sebab, dengan sistem online ini, orang tidak bisa sembarang lagi lalu lalang di pelabuhan, dan sterilisasi bisa tercapai, dan ini sekaligus menjadikan ISPS-Code pun berjalan di pelabuhan Tanjung Emas. (***)