Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan me-launching Sistem Pelayanan Barang dan Penumpang Angkutan Laut Berbasis Boarding Pass, pada Sabtu (24/11) besuk, bertempat di Terminal Penumpang.
Kegiatan ini menindaklanjuti surat keputusan Dirjen Perhubungan Laut no. PP.001/5/15/DJPL-18 tentang penerapan sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass. Rencananya, kegiatan tersebut dibuka oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo.
Menurut Ahmad Wahid, KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Semarang, nantinya penumpang keluar masuk harus memiliki tiket yang dapat dibuat dengan sistem e-ticketing. “Nantinya, hanya penumpang saja yang memiliki tiket yang bisa masuk ke terminal penumpang. Para pengantar hanya sampai diluar saja,” kata Ahmad Wahid kepada Ocean Week, di Kantornya, Jumat (23/11) sore.
Wahid mengungkapkan, bahwa terminal penumpang tersebut telah dilengkapi dengan X Ray. “Setiap barang bawaan penumpang itu harus melalui X-ray sehingga barang-barang yang mungkin masuk kategori barang berbahaya dan sebagainya bisa terdeteksi secara dini,” ujarnya.
Program ini, ungkapnya, juga bagian dari rencana dari program sterilisasi pelabuhan. “Jadi pola yang dipakai untuk terminal penumpang ini sama seperti di bandara. Penumpang harus melewati beberapa peralatan untuk pengecekan, ya seperti di bandara,” katanya lagi.
Alur Dikeruk
Disinggung mengenai pengerukan terhadap alur pelayaran di Tanjung Emas, Ahmad Wahid membenarkan kalau saat ini sedang dilakukan pekerjaan pengerukan. Nantinya, kata dia, kapal-kapal besar bisa dilayani di Tanjung Emas.
Sementara itu, Ketua DPC INSA Semarang M. Ridwan mengungkapkan bahwa pelabuhan Semarang sedang ada pekerjaan besar untuk pengerukan kolam pelabuhan oleh Pelindo III.
“Katanya (kata Pelindo III) sekitar 3 juta m3 lumpur dikeruk. sudah dimulai dan akan selesai 6 bulan kedepan,” ujar Ridwan.
Menurut dia, jika Tanjung Emas sudah dikeruk, TPK Semarang akan bisa disandari kapal-kapal dengan draft -11M dengan muatan sekitar 3500 TEUs. “Existing saat ini hanya -8,6M sehingga kapal container yang besar diatas 1000 TEUs tidak bisa masuk ke Tanjung Emas,” kata Ridwan. (rid/ow/**)