PT Adhiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) telah menuntaskan seluruh pesanan Kapal Kementerian Perhubungan, menyusul peluncuran kapal Roll On – Roll Off (RORO) Ferry 2000 GT KMP. Drajat Paciran.
Rencananya, KMP. Drajat Paciran akan dioperasikan PT ASDP dengan rute penyeberangan pelabuhan Paciran Lamongan, Jawa Timur ke pelabuhan Bahaur, Kalimantan Tengah dengan jarak tempuh sekitar 230 mil laut.
“KMP Drajat Paciran merupakan pesanan dari Satuan Kerja Direktorat Sarana Perhubungan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat). Ini adalah kapal terakhir yang kami produksi dari pesanan Kementerian Perhubungan. Kapal yang namanya diambil dari salah seorang Wali dari tanah Jawa merupakan kapal penutup di tahun 2017,” kata Direktur Utama PT ASSI Shipyard, Anita Puji Utami, kepada pers, Kamis (7/12).
Sebenarnya, ungkap Anita, peluncurannya sudah silakukan pada Selasa (5/12) lalu di Galangan PT ASSI Shipyard, disaksikan langsung Dirjen Hubdat Budi Setiyadi dan jajarannya.
Anita mengakui, KMP. Drajat Paciran dapat dipastikan memenuhi standard keselamatan penumpang sebagaimana amanah SOLAS. Terpasangya Perahu Penoiong Cepat ( Fast Rescue Boat), dan 2 unit Perahu Penyelamat type enclosed boat serta Luncuran evakuasi (Marine Evacuation Slider) untuk penumpang akan semakin memberikan rasa aman kepada seluruh pelayar.
“Semua lapisan isolasi dan panel interior W309 akomodasi $80905 panel dinding (lining); panel langit-langit (ceiling); dan panel sekat harus memenuhi persyaratan sekat kebakaran SOLAS,” jelas Anita.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, menyatakan sesuai komitmen Pemerintah, pihaknya harus hadir ditengah-tengah masyarakat sesuai dengan nawacita presiden Jokowi.
“Artinya pemerintah akan hadir melayani masyarakat hingga ke pelosok-pelosok daerah melalui lintas sungai, danau dan penyeberangan ini,” ucapnya.
Budi juga mengungkapkan sejak tahun 2015-2017, dari 7 kapal yang dikerjakan di PT Adhiluhung, KMP Drajat Paciran adalah yang paling besar. “Kita akan bangun lagi yang 1500 GT untuk layanan daerah timur sebanyak 4 kapal sehingga jumlahnya 11 kapal, begitu selesai kita membangun sebagian besar kita serahkan pengoperasiannya pada PT ASDP,” ujarnya.
Menurut dia, sepanjang masih ada daerah-daerah yang terbuka untuk kapal perintis, pihaknya akan masuk. (***)