Akhirnya produksi TPK Koja tembus 1 juta TEUs. Pencapaian tersebut melampaui dari target 2017 yang hanya sebesar 830.531 TEUs.
Pada tahun 2018, pengelola terminal akan fokuskan mengenai perbaikan dermaga, pendalaman alur dan kolam, serta penggantian QCC.
Rilis yang diterima Ocean Week dari TPK Koja menyebutkan bahwa proses bongkar yang dilayani TPK Koja setelah APL Santiago, yakni kapal OOCL sebanyak 1.646 TEUs, dan Cape Mahon 963 TEUs.
“Total throughput hingga hari Rabu (6/12) 2017 telah mencapai 1.000.343 TEUs. Capaian sampai dengan kapal APL Santiago tercatat sebanyak 997.734 TEUs,” kata Corporate Secretary TPK Koja, Nuryono Arief, dalam keterangannya.
Menurut Arief, upaya penataan lapangan penumpukan serta traffic oleh manajemen TPK Koja telah berdampak pula pada percepatan bongkar muat petikemas antara lain peningkatan BCH (Box Crane per Hour) serta VOR (Vessel Operating Rate).
“Manajemen TPK Koja akan terus meningkatkan produktivitas guna memastikan kegiataan arus barang berjalan lancar di Pelabuhan Tanjung Priok. Sekali lagi kami sangat bersyukur atas pencapaian throughput satu juta TEUs di tahun 2017,” ungkap Arief.
Produksi TPK Koja melonjak, ketika terminal ini bekerjasama dengan JICT untuk mengoperasikan salah satu dermaga JICT, akibat aksi mogok kerja serikat JICT beberapa bulan lalu. (***)