MV Pac Schedar, kapal berbendera Marshall Is bermuatan impor kedelai sebanyak 24.483,711 ton sandar di dermaga III Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa 4/10. Kapal dengan berat 21.094 Gross Tone (GT) dan panjang (LOA) 179,82 meter ini untuk pertama kali masuk ke pelabuhan Cilacap.
General Manager Pelindo III Pelabuhan Tanjung Intan, Fariz Hariyoso menyampaikan bahwa langkah pengembangan usaha bongkar muat kedelai di Pelabuhan Tanjung Intan ini dipicu oleh besarnya permintaan masyarakat akan kebutuhan kedelai di beberapa daerah sekitar Jawa Tengah bagian selatan.
”Kebutuhan masyarakat akan kedelai membuka peluang potensi pengiriman kedelai di wilayah Cilacap dan sekitarnya,” tutur Fariz dalam rilisnya.
Lebih dijelaskan bahwa kinerja bongkar kedelai ini mencapai 100 ton per jam dan 3500 ton per hari sehingga dijadwalkan akan selesai dibongkar dalam waktu 3 hari.. ”Ini merupakan bongkar perdana kedelai di Pelabuhan Tanjung Intan dan kami berkomitmen untuk menghasilkan kinerja di atas rata-rata,” ujar Fariz.
Proses bongkar muat kedelai tersebut menggunakan grab yang dipasang pada crane kapal dan kemudian dibongkar dengan hopper menggunakan sistem truck losing yang selanjutnya dikirim ke Gudang 201 Pelabuhan Tanjung Intan dan Kawasan Industri Cilacap untuk dikemas. Sementara itu, Umar Halil, Supervisor Bongkar Muat Pelindo III Pelabuhan Tanjung Intan menyampaikan bahwa setelah dibongkar di Pelabuhan Tanjung Intan, pasokan kedelai asal New Orleans, Amerika Selatan ini akan berlanjut ke Banyuwangi. “Selanjutnya, sisa muatan pasokan kedelai sebanyak 12.483,711 Ton ini akan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur,” pungkasnya.
Fariz menambahkan bahwa berdasarkan data yang ada, menyebutkan kegiatan arus barang yang masuk dan dibongkar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap didominasi oleh curah kering.
“Sejauh ini, batubara masih menjadi komoditas utama yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Intan. Tercatat sampai dengan September 2016, bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Intan sebanyak 1.429.649 Ton dan disusul oleh klinker sejumlah 531.069 Ton,” ungkapnya. (pl3/ow)