Pelabuhan penyeberangan Merak sejak Jumat malam (29/12) sudah dipadati penumpang pejalan kaki maupun kendaraan roda dua dan roda empat yang hendak berlibur Tahun Baru 2018 di kampung halaman, Sumatera.
Menurut Sumber di ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, hari Jumat (29/12) kemarin dikatakannya merupakan puncak arus kendaraan dari Sumatera ke Jakarta maupun sebaliknya. “Jumlah kendaraan dan penumpang yang menyeberang meningkat mencapai 11 persen,” ujarnya.
Ada enam dermaga berikut kantong parkirnya yang disiapkan terlihat penuh sesak dengan kendaraan dan pejalan kaki yang hendak naik kapal.
Sementara itu, di Pelabuhan Internasional Batam Center juga padat oleh para calon penumpang yang hendak merayakan tahun baru di Singapura dan Malaysia, atau sebaliknya.
“Kepadatan disini sudah terjadi sejak libur Natal 2017 sampai hari Sabtu ini (30/12). Bahkan penumpang hari ini (Sabtu) mencapai 14.907 orang,” kata Kepala Seksi (Kasi) Operasional Pelabuhan Batam Center, Sobri.
Di tempat lain, Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali justru menutup sementara penyeberangan di Selat Bali, karena cuaca buruk.
“Seperti yang sudah pernah kami lakukan, saat cuaca buruk dan kami anggap membahayakan kapal yang berlayar, maka penyeberangan Selat Bali kami tutup sementara,” kata Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Penyeberangan Kelas III Pelabuhan Gilimanuk Ni Komang Yuliani, Sabtu (30/12).
Komang Yuliani menyatakan, penutupan dimulai dari pukul 14.25 WITA dan penyeberangan kembali dibuka pada pukul 15.10 WITA setelah cuaca membaik.
Setelah berkoordinasi dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara penyeberangan karena angin kencang dan hujan deras di Selat Bali.
“Selain itu juga ada kabut yang membuat jarak pandang nakhoda terbatas. Itu membahayakan kapal karena bisa hanyut, bahkan bertabrakan dengan kapal lainnya,” katanya. (tbn/**)