Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo menyampaikan bahwa perusahaan kapal penyeberangan di seluruh tanah air sudah menyiapkan armadanya jauh-jauh hari untuk angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
“Sudah kita persiapkan jauh hari untuk menghindari permasalahan terutama kemacetan pada hari H dikarenakan jumlah kapal yang sudah sangat banyak tidak diimbangi oleh jumlah prasarana dermaga yang selalu menjadi masalah abadi di hampir semua pelabuhan Penyebrangan,” ujarnya kepada Ocean Week di Surabaya, baru-baru ini.
Menurut Khoiri, berbagai meeting persiapan sudah dilaksanakan, baik yang dipimpin dirketur TSDP maupun Dirjen Hubdat baik yang di Merak Bakauheni maupun Ketapang Gilimanuk.
Khoiri juga mengatakan khusus untuk Merak Bakauheni ada perubahan dermaga 1 dijadikan dermaga executive 2 untuk kapal kapal swasta dan disepakati pengaturan sebagai berikut.
Pertama, Kapal yang siap dioperasikan berjumlah 63 kapal dan yang tidak siap 3 kapal karena docking.
Kedua, dari 63 kapal tersebut terbagi menjadi 15 kapal ekspress dan 48 kapal reguler.
Ketiga, Dermaga yang dioperasikan berjumlah 7 pasang, terdiri dari 2 pasang dermaga eksekutif dan 5 pasang dermaga reguler.
Keempat, Jumlah kapal perhari yang dioperasikan adalah 31 unit dengan rincian, 8 unit kapal ekspress dan 23 unit kapal reguler.
Kelima, untuk pelabuhan Ciwandan hanya dipergunakan secara opsional, yaitu jika di Merak terjadi kemacetan atau jika di Merak terjadi cuaca ekstrem sehingga pelabuhan Merak lumpuh.
“Keenam, pembelian tiket melalui ferizy tidak bisa dilakukan pada radius 4,7 km dari pelabuhan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menhub, Kakorlantas dan Dirut PT ASDP meninjau kesiapan pelabuhan Ketapang Gilimanuk untuk angkutan Nataru. (**)