INSA membenarkan jika tender rute tol laut yang akan dilakukan pemerintah (perhubungan laut) dan melibatkan pelayaran swasta maupun pelayaran BUMN masih menunggu penetapan RAPBN 2017 dan lima rute (trayek) yang akan dilayari kapal.
“Namun, kami (INSA) terus melakukan koordinasi dan rapat dengan pihak kemenhub untuk mematangkan lima rute. Yang tiga trayek sudah disetujui, dua trayek lagi masih terus dibahas,” kata Witono Soeprapto, Wakil Ketua Umum DPP INSA bidang Kontainer kepada Ocean Week, di Jakarta.
Tiga dari lima rute yang sudah disetujui antara Kemenhub dan INSA adalah T7 (Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang-PP), lalu T8 (Tanjung Perak-Belang-belang-Sangatta-Pulau Sebatik-PP), dan T9 (Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Gebe-Tanjung Belo-PP). Sedangkan untuk T10 dan T11 masih dalam pembahasan kedua belah pihak.
Witono juga menyatakan, nantinya tender itu terbuka untuk pelayaran manapun baik swasta maupun BUMN (Pelni dan Djakarta Lloyd). “Namun kapal-kapalnya wajib bendera merah putih,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan apakah semua pelayaran yang memenangkan tender dan nantinya melayari rute-rute yang sudah ditetapkan itu mendapat subsidi, Witono mengiyakan bahwa semua memperoleh subsidi termasuk Pelni. “Jadi dalam melayari rute-rute itu, ada atau tidak ada barang, kapal harus jalan ke trayek itu,” ungkapnya.
Kenapa demikian, sebab mereka sudah mendapat subsidi, dan tentunya subsidi yang diberikan tidak merugikan pihak pelayaran. “Sudah ada hitungannya,” jelasnya singkat.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bay M. Hasani mengungkapkan tender rute tol laut masih menunggu penetapan RAPBN 2017 dan trayek yang akan dijalankan.
“Yang terpenting, pagu anggaran subsidi tol laut sudah disahkan, dan secara keseluruhan, anggaran tol laut mengalami kenaikan karena ada penambahan rute baru,” kata Bay.
Di tempat lain, Budi Hartono dari PT Meratus kepada Ocean Week menyatakan pihaknya akan ikut tender. “Memang rute yang dibuat pemerintah masih harus dipelajari lebih dulu, karena tidak semua rute pola perdagangannya bias jalan semua, mengingat pola yang sudah berjalan sekian lama belum tentu sebagaimana dengan pola yang ditawarkan dan diplotting pemerintah,” ungkap Budi yang juga fungsionaris INSA.
Sedangkan Direktur Komersial PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) Teddy Arief Setiawan mengungkapkan, perusahan siap ikut serta dalam lelang operator tol laut yang diadakan Kementerian Perhubungan. (***)