Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyerahkan design standar kapal berkapasitas muatan 100 TEUs kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub guna mendorong produksi kapal untuk program Tol Laut.
Menurut Direktur Pengkajian Rekayasa Teknologi Maritim BPPT Wahyu Widodo sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara di Jakarta, Kamis, (19/1), standar desain kapal, diperlukan untuk mendukung pengembangan industri perkapalan dalam negeri.
“Kapal 100 TEUs ini dinilai pas digunakan untuk pelayaran antarpulau dan bisa berlayar melalui sungai-sungai besar di Indonesia seperti Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan. Tahun 1995 posisi produksi perkapalan China masih sama dengan Indonesia, di bawah angka satu persen produksi dunia. Tapi sekarang posisi China ada di nomor satu,” kata Wahyu.
Wahyu juga mengatakan produksi kapal di Cina dan Taiwan meningkat pesat karena pemerintah menerapkan desain dasar kapal yang sama di dalam negeri mereka. Cara itu kemudian akan diterapkan di Indonesia.
Ia menjelaskan, pemanfaatan desain standar khusus untuk kapal 100 TEUs diharapkan mampu menaikkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi perkapalan. Sekarang 60 hingga 70 persen keperluan produksi kapal masih diimpor.
“Karenanya untuk bisa menaikkan TKDN sebelum satu produk diproduksi massal, harus ada standardisasi,” ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian kapasitas produksi industri perkapalan nasional saat ini baru mencapai satu juta dead weight ton (DWT) per tahun untuk bangunan baru dan 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal. Sementara produksi Vietnam sudah mencapai dua juta DWT dan Filipina mencapai tujuh DWT per tahun menurut Wahyu.
Wahyu berharap keberadaan desain standar kapal 100 TEUs bisa mendorong peningkatan produksi galangan kapal dalam negeri. (ant/**)