Banyak PMA hengkang dan menarik investasinya dari Indonesia, khususnya Sumatera Utara karena tidak adanya kepastian hukum bagi investor dalam berinvestasi dan berdagang.
“Kepastian hukum dalam berinvestasi dan berdagang bagi investor tak jelas, makanya banyak PMA yang hengkang dari sini (Sumatera Utara),” kata Khairul Mahali, selaku penyelenggara diskusi bertema Indonesia-Jepang, Investasi dan Perdagangan, di Grand Aston City, Medan, kepada Ocean Week, Jumat sore (27/4).
Oleh sebab itu, ujar Khairul, harmonisasi regulasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah/kota perlu dibangun, sehingga regulasi yang dikeluarkan oleh pusat menjadi selaras dengan daerah. “Kalau regulasinya harmonis, pasti akan membuat investor nyaman, aman dan betah,” ungkap Khairul.
Diskusi yang dihadiri para pelaku usaha eksortir, importir, investor Jepang, pemerintah, dewan riset, dan perguruan tinggi itu, juga membahas mengenai bagaimana BUMN dan BUMD melibatkan sektor swasta untuk menari investor.
“Kami juga membahas peluang-peluang ekspor impor dari Jepang ke Sumatera Utara,” ucap Khairul yang juga Ketua Umum GPEI itu.
Sambut Ramadhan
Di tempat terpisah, Manager Umum Pelindo Belawan Khairul Ulya menyatakan jika Pelabuhan Cabang Belawan sudah siap menyambut lonjakan penumpang pada Ramadhan hingga Lebaran tahun 2018 ini.
“Biasanya pada pertengahan bulan Ramadhan hingga Lebaran, penumpang kapal laut lewat Belawan cukup padat. Tapi kami sudah siap,” katanya didampingi Asmen Hukum dan Humas, Mufthi Rakhman, kepada para wartawan saat berkunjung ke markas Waratwan Unit Maritim, di Belawan, Kamis (26/4).
Menurut Ulya, Terminal Penumpang Pelabuhan Belawan, sangat siap menghadapi Lonjakan penumpang Kapal. “Terminal penumpang disini sudah tertata rapi, bahkan konon termasuk salah satu terminal penumpang kapal laut terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Terminal tersebut sudah dilengkapi dengan garbarata, memiliki ruang tunggu yang sangat nyaman, serta ruang rapat yang bagus.
Ulya juga menyatakan, untuk mengantisipasi membludaknya kendaraan penjemput dan pengantar para penumpang kapal laut, pihaknya sudah menyiapkan lapangan parkir yang memadai.
“Tempat parkir itu bersebelahan dengan Gedung Terminal Car sudah dapat dioperasikan walaupun belum diresmikan,” katanya.
Daya tampung kenderaan di terminal car, mampu hingga 1.000 unit kendaraan. Jadi Pelindo 1, berharap kepada para Petugas yang terkait, untuk mengarahkan kenderaan roda empat untuk masuk ke Terminal Car, sebagai parkir umum. “Untuk kedepan tidak dibenarkan lagi parkir ditepi jalan raya, untuk menghindari kemacetan,” tegas Ulya. (rat/ow)