Kepala Bappeda Bangkalan, Eko Setyawan menyatakan bahwa Pemkab Bangkalan telah mempersiapkan diri sebagai Kota Pelabuhan Internasional. Disini akan dibangun pelabuhan petikemas (port Tanjung Bulupandan) yang mampu menampung kapal berkapasitas 1.000 petikemas.
“Pelabuhan petikemas tersebut akan diback up dengan Kawasan Khusus Madura (KKM) seluas 600 hektare yang dicanangkan dibangun d Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan Madura, termasuk ada pergudangan,” kata Eko Setyawan kepada wartawan, di Bangkalan, Minggu (26/7).
Menurut dia, pesisir Kecamatan Klampis merupakan Kawasan Strategis Nasional yang masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Bangkalan.
Karena itu, ujar Eko, Pemkab Bangkalan telah menata ulang regulasi perijinan dan menyiapkan regulasi investasi. “Ini dilakukan untuk mendukung visi pembangunan jangka panjang kabupaten Bangkalan sebagai kabupaten industri, perdagangan, dan jasa yang tangguh menuju terciptanya masyarakat madani,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Bangkalan I Gusti Ngurah Indra Setiabudi telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pelimpahan Kewenangan Perijinan.
“Sejak 2009 RT/RW kami tidak berubah. Ketika ada Perpres (Peraturan Presiden) 80 Tahun 2019, sudah sinkron. kabupaten Bangkalan termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi, bersama Gresik, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan atau yang dikenal dengan sebutan Gerbang Kertosusilo,” kata Eko.
Eko juga mengungkapkan bahwa keberadaan Terminal Teluk Lamong di Kabupaten Gresik merupakan pembangunan jangka pendek dengan masa overload sekitar 10-20 tahun.
Teluk Lamong yang diresmikan pada 2014 berdiri di atas lahan seluas 50 hektare, memiliki kedalaman 16 Mean Low Water Springs (mLWS) dan berkapasitas 1 juta teus.
Sedangkan pelabuhan Tanjung Perak kondisinya sudah crowded. Kapasitanya hanya dapat melayani sekitar 30.000 kapal per tahun. Sedangkan pertumbuhan kapal periode 2011-2013 naik menjadi 40.000 per tahunnya.
“Pelabuhan Tanjung Bulupandan akan terintegrasi dengan jalan tol ke akses Suramadu. Dari Tangkel-Tanjung Bulupandan sepanjang kurang lebih 15,7 Km,” ungkapnya
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR RI H Syafiuddin Asmoro menyebutkan, pihaknya telah membedah Perpres 80 Tahun 2019 untuk mengetahui sumber pembiayaan dan komposisi pendanaan.
Pemerintah Pusat memproyeksikan nilai investasi percepatan pembangunan ekonomi di enam kabupaten/kota di Jatim itu sebesar Rp 291 triliun.
Dari angka Rp 291 triliun, Rp 53 triliun di antaranya untuk Madura. Dengan porsi kabupaten Bangkalan lebih besar, yakni senilai Rp 46 triliun. (sumber tribunnews/**)