Pelabuhan Marunda terus menggeliat. Kegiatan keluar masuk kapal sangat padat, rata-rata sekitar 300 unit kapal per bulan melakukan aktifitas di pelabuhan yang terletak dipinggiran kota Jakarta ini. Tahun 2018 lalu, pelabuhan Marunda mencatatkan layanan bongkar muat sebesar 53 juta ton.
“Tahun ini (2019) kami targetkan bisa mencapai 60 juta ton,” kata Iwan Soemantri, KSOP Marunda kepada Ocean Week, di kantornya, Selasa siang (19/2).
Iwan menyatakan akan meminta kepada operator terminal (KCN, MCT) untuk meningkatkan produktifitas bongkar muat. Dengan begitu, target yang diinginkan KSOP Marunda bisa tercapai. “Tapi saya mesti ngomong dulu dengan para operator, misalnya memperbarui peralatan bongkar muatnya,” ungkapnya.
Sebagai KSOP baru di Marunda yang menggantikan Yuserizal (KSOP sebelumnya), Iwan mengaku akan beradaptasi dan konsolidasi dengan jajarannya maupun para pengguna jasa disini.

Banu Amza, salah satu pengguna jasa di Pelabuhan Marunda meyakini kalau Iwan Soemantri (KSOP baru Marunda) dapat merealisasikan target 60 juta ton yang diinginkannya. “Saya yakin KSOP baru bisa mewujudkan 60 juta ton di tahun 2019 ini,” ucapnya kepada Ocean Week.
Selasa siang (19/2), sewaktu Ocean Week mengunjungi pelabuhan Marunda, kegiatan bongkar batubara, khususnya di terminal KCN sangat ramai. Tiga tongkang sekaligus sedang membongkar batubara secara truck loosing.
Saat itu, kapal tunda Sewali tampak sedang menarik sebuah tongkang yang akan meninggalkan pelabuhan, setelah selasai bongkar muatannya.
Di dermaga Kaliblencong, siang itu juga ramai dengan beberapa tongkang yang melakukan bongkar pasir putih secara truck loosing.
Sayangnya, akses jalan ke pelabuhan, terutama yang mengarah ke Kaliblencong, dan ke KCN rusak cukup parah. Jalanan banyak yang berlobang, dan dipenuhi dengan air lumpur. Mestinya, jalanan yang rusak ini menjadi tanggung jawab PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) sebagai pemilik lahan.
Perlu diketahui, bahwa di pelabuhan Marunda, ada dua Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yakni Marunda Center Terminal (MCT) dan Karya Citra Nusantara (KCN) sebagai operator.
beberapa waktu lalu, Ketua Umum Indonesia Shipowner Association (INSA) Carmelita Hartoto menyatakan Pelabuhan Marunda memiliki potensi untuk dikembangkan karena jumlah kargo melalui pelabuhan ini terus tumbuh setiap tahunnya.
“Marunda dapat menjadi penyangga Pelabuhan Tanjung Priok, karena pelabuhan ini letaknya juga tidak terlalu jauh dari Tanjung Priok. Keberadaan Marunda menjadi sangat strategis bagi Tanjung Priok untuk menekan yard occupancy ratio-nya,” ungkap Carmelita saat dihubugi Ocean Week. (***)