Pembangunan modernisasi terminal penumpang Tanjung Balai Asahan sudah rampung 100%. Terminal penumpang yang dibangun sejak 2017 tersebut memiliki bangunan dua lantai dengan total luas 1.480,5 m2..
Lantai satu seluas 790,82 m2 dan lantai dua dengan luas 689,68 m2. Terminal ini mampu menampung sekitar 800 orang. Lantai satu digunakan untuk area check in, bea cukai, imigrasi untuk kedatangan, ruang VIP, ruang karantina. Sedangkan lantai dua merupakan ruangan imigrasi untuk keberangkatan, ruang tunggu penumpang, dan coffee shop.
“Nantinya di pelabuhan ini juga akan dilengkapi dengan Teluk Nibung Food Court yang akan menyediakan berbagai menu makanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” kata Aulia Rahman Hasibuan, GM Pelindo Tanjungbalai Asahan dalam keterangannya yang diterima Ocean Week, Selasa sore (19/2).
Menurut Aulia, arus penumpang selama tahun 2018 mencapai 56.421 orang (naik turun) melalui Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dengan tujuan Port Klang dan Port Hutan Melintang.
Aulia Rahman menambahkan, saat ini pihak Pelindo 1 telah mengembangkan kerjasama dengan BUMD/Pemko Tanjung Balai untuk menjadikan Pelabuhan Teluk Nibung sebagai pelabuhan ekspor impor di Kota Tanjungbalai. Selain terminal penumpang modern, Pelabuhan Tanjung Balai Asahan juga mengembangkan terminal kargo.
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan yang dikembangkan Pelindo 1 mempunyai fasilitas terdiri dari dermaga dengan panjang 204 m, gudang seluas 2000 m2, lapangan penumpukan seluas 1.625 m2.
“Pelabuhan Tanjungbalai Asahan sangat strategis karena menjadi pintu ekspor sayuran dan ikan tujuan Malaysia,” jelas Aulia Rahman.
Sementara itu, VP Public Relations Pelindo 1, Fiona Sari Utami menyatakan dengan beroperasinya Terminal Penumpang yang memiliki desain unik berbentuk kerang dengan memadukan nuansa kearifan lokal ini bisa menjadi icon baru Kota Tanjung Balai Asahan yang mampu menarik animo wisatawan mancanegara sehingga bisa meningkatkan pariwisata dan perekonomian wilayah Sumatera Utara, khususnya di Tanjung Balai Asahan. (pld1/**)