Terminal Petikemas (TPK) Semarang sedang mensosialisasikan system kerja ARTG kepada semua mitra kerja. Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena dalam pengoperasian ARTG nantinya tidak akan ada petugas sama sekali di lapangan penumpukan. Sehingga masing – masing pihak harus 100% memahami bagaimana cara alat tersebut bekerja.
“Sosialisasi pertama dilakukan pada sopir trailer eksternal. Karena jumlah sopir trailer eksternal yang bekerja di TPKS mencapai kurang lebih 4.000 orang, sosialisasi terhadap para sopir tersebut dilakukan selama 5 hari, Rabu – Kamis (18-24/8),” ungkap General Manager Pelindo III TPKS Erry Akbar Panggabean, di Semarang (24/8), kemarin.
Dalam sosialisasi yang berlangsung di Gedung Workshop TPKS tersebut, dijelaskan mengenai bagaimana ARTG beroperasi secara otomatis berdasarkan perintah yang telah diinputkan melalui sistem dan membaca dari Radio Frequency Identification (RFID) yang sebelumnya telah dipasang oleh Pelindo III di masing – masing head truck. Para sopir ini nantinya diminta untuk lebih berkonsentrasi terhadap jadwal antrean yang secara otomatis diberikan kepada mereka saat mereka memasuki gate in TPKS. Namun untuk memastikan dan mengingatkan para sopir ini, Pelindo III juga akan memasang videotron serta pengeras suara di parking area yang akan memanggil secara otomatis nomor antrean tersebut.
Erry bilang, berbagai macam persiapan telah dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terkait dengan pengoperasian Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). sejumlah uji coba, mulai dari endurance test di mana alat tersebut digunakan selama delapan jam tanpa henti untuk menegetahui ketahanannya terhadap kegiatan bongkar muat. Integration test juga telah dilakukan untuk mengetahui konektivitas antara alat dan sistem yang ada di Pelindo III serta uji coba bongkar muat secara langsung terhadap muatan beberapa kapal yang sandar di TPKS.
Setelah serangkaian uji coba terhadap alat, tahapan selanjutnya untuk menuju lets go live ARTG adalah memperkenalkan sistem kerja ARTG ini kepada mitra kerja dan pihak – pihak lain yang nantinya akan terlibat secara langsung dalam sistem operasi.
Tentu saja, sosialisasi yang disampaikan oleh Pelindo III ini mengundang banyak pertanyaan dari para supir. Tentang bagaimana teknis di lapangan, serta kemungkinan kendala – kendala yang nantinya mereka hadapi. Namun, dengan banyaknya pertanyaan yang muncul, suasana sosialisasi berubah menjadi diskusi yang hangat antara sopir eksternal dan Pelindo III.
Pelindo III sepenuhnya menyadari bahwa dengan mengoperasikan alat yang benar – benar modern membutuhkan berbagai macam persiapan yang matang serta orang – orang yang berkompeten. Oleh karena itu sosialisasi tersebut nantinya masih akan dilanjutkan dengan simulasi sebelum ARTG benar – benar dioperasikan. Nantinya, selama jangka waktu tertentu akan diberikan pendampingan kepada para external driver hingga mereka terbiasa dengan sistem yang serba otomatis dan memastikan semua pihak yang bekerja di dalamnya mematuhi semua peraturan terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja yang diberlakukan di lingkungan kerja Pelindo III.
seperti diketahui bahwa volume petikemas TPKS 2014 berkisar 600 ribu TEUs. Sementara tahun 2015 tercatat 608.201 TEUs, dan 701 ship call, sedangkan 2016 sampai Juli mencapai 359.484 TEUs dan 417 ship call. TPKS berharap mampu menangani mencapai 1 juta TEUs.(ow)