Ketika Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke PT Pelindo IV dan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) di Makassar, Kamis (25/8), Menko Maritim mengapresiasi kinerja kinerja Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung yang berhasil membuka pelayaran langsung atau direct call dari wilayah Timur Indonesia ke luar negeri, sehingga terjadi peningkatan perekonomian hingga 8 persen.
“Saya melihat, Pelindo IV mengalami kemajuan besar dan ini prestasi luar biasa buat Dirutnya yang sekarang. Saya dapat tugas langsung dari Presiden soal poros maritim dan kelancaran Tol Laut. Oleh karenanya, saya minta Dirut Pelindo IV untuk terus melanjutkan programnya hingga kesejehteraan masyarakat Makassar dan Timur Indonesia lainnya setara dengan Pulau Jawa. Bila ada hambatan, laporkan ke saya,” kata Luhut.
Luhut pun kemudian menugaskan Doso Agung untuk mensinergikan konektivitas wilayah Timur Indonesia dan membentuk tim bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Kapolda Sulsel, Pangdam serta asosiasi yang ada di wilayah Timur Indonesia lainnya.
Menko Maritim menginginkan Makassar nantinya menjadi pelabuhan Hub untuk wilayah Timur Indonesia. Sebab semua barang komoditi yang mau dikapalkan harus lewat Surabaya dan Tanjung Priok sehingga biaya tinggi, sebab jika sudah terintegrasi semuanya akan murah. Untuk itu, Luhut akan memanggil Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi untuk membicarakan seluruh masalah kepelabuhanan supaya diserahkan ke Pelindo dan Kementerian Perhubungan cukup menangani infrastruktur saja.
“Saya minta supaya masalah pemanduan, tunda, pengelolaan pelabuhan yang dikelola Kementerian Perhubungan biar ditangani oleh Pelindo saja, Kemenhub biar fokus ke regulasi dan infrastruktur. Sebab kalau tetap dikelola kementerian maka pemeliharaannya akan menjadi beban APBN,” katanya.
Sementara itu Doso Agung menyatakan, wilayah Timur Indonesia luasnya 50 persen dari luas Indonesia dan memiliki sumber daya yang luar biasa, namun selama ini hasil pajaknya tidak masuk ke Pemda Sulawesi dikarenakan muatan ekspor hasil bumi Makassar dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Surabaya dan Tanjung Priok akibatnya double handling harus berulang kali barang turun naik kapal menyebabkan biaya tinggi.
Mendapat perintah Menko Maritim, Doso pun mengaku Pelindo IV siap menjalankan untuk mengelola kembali pelabuhan-pelabuhan UPT yang selama ini dikelola Kemhub. Saat ini, jumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo I sampai IV sekitar 130 pelabuhan, sedangkan yang dikelola Kemhub ada 900 pelabuhan.
Untuk tahap awal, direct call di Pelindo IV sudah berjalan di Pelabuhan Makasar disusul di Balikpapan, Bitung, Jayapura dan Sorong.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, mengeluhkan regulasi di pemerintah pusat penyebab terhambatnya pengembangan perekonomian di sejumlah daerah. Namun, dia mengakui sejak dibukanya pelayaran langsung dari luar negeri ke Makassar dalam kurun setahun ini terjadi peningkaan pertumbuhan ekonomi di Makassar sebesar 8,05 persen.
“Kami punya emas, minyak, gas, semen, nikel, tambang, rumput laut dan masih ada 34 komoditi lainnya yang selama ini diekspor ke luar negeri melalui pulau Jawa. Seharusnya kehidupan masyarakat kami menjanjikan, tapi karena pemerintah lebih banyak memperhatikan Pulau Jawa dan regulasi yang cukup panjang, menjadikan daerah kami tertinggal, padahal masa depan Indonesia adanya di Timur Indonesia,” katanya. (ow)