Bisnis depo ISO Tank tak lagi menjadi side job, melainkan sebagai bisnis utama PT Tunas Mitra Selaras (TMS). Apalagi pemain di sector ini untuk Jakarta hanya berkisar 4-5 operator.
“Kalau company logistic atau depo menjadikan ISO Tank sebagai usaha sampingan, tapi kami menempatkan bisnis ini sebagai usaha utama,” kata Charles Poedjokerto, Managing Directore TMS kepada Ocean Week di sela grand opening Ribbon Cutting Ceremony PT Tunas Mitra Selaras (TMS) di Jakarta (20/9).
Menurut Charles, usaha yang dibangun mulai Januari 2016 sudah menelan investasi sebesar US$ 1,3 juta. “Depo TMS dilengkapi dengan tempat cleaner, lahan penumpukan seluas 1,5 hektar. Juga tenaga-tenaga SDM professional,” ujarnya.
Sebagai perusahaan jasa, Charles mengaku pelayanan terbaik kepada pengguna jasanya menjadi prioritas utama. Dan sampai saat ini, deponya baru mampu menampung 300-500 box tangki per bulan. Padahal kapasitas terpasang depo mampu menampung hingga 1400 box tangki.
Charles mengaku limbah dari pembersiahan tangki-tangki itu diolah menggunakan peralatan modern. Dan untuk itu, TMS bekerjasama dengan PT PPLI.
Dia juga menceritakan bagaimana 3,5 tahun lalu punya mimpi sederhana membangun bisnis depo ISO Tank. “Kami benar-benar tidak tahu, apa artinya dan yang akan kami lakukan, dimana serta bagaimana memulainya,” ungkapnya.TMS sendiri memiliki visi menjadi perusahaan paling ramah lingkungan, melayani one stop, serta misi memberikan service pada semua jenis kargo ex dengan keamanan tertinggi dan secara professional. (***)