Agus menyatakan, dengan pemindahan kegiatan logistik ke terminal multipurpose tersebut, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi dan dikhususkan bagi kapal-kapal wisata dan kapal penumpang PT Pelni.
“Revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo penting dilakukan. Dan ini merupakan upaya pemerintah membenahi kawasan wisata Labuan Bajo agar lebih menarik minat wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal mengunjungi kesana,” kata Dirjen Agus usai menyaksikan Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, di Jakarta, kemarin.
Dirjen Agus Purnomo berharap semua pembangunan yang ditargetkan dapat selesai sesuai progres. “Jadi harus benar-benar dikejar pembangunannya agar dapat rampung akhir tahun ini sebagaimana arahan Bapak Presiden (Jokowi-red) saat meninjau Labuan Bajo beberapa waktu lalu,” ungkalnya.
Sementara itu, Kepala Kantor UPP Kelas II Labuan Bajo Simon B. Baon mengatakan penandatanganan kontrak kerja ini sebagai bukti legalitas kesepakatan antara Kementerian Perhubungan dalam hal ini Kantor UPP Kelas II Labuan Bajo bersama pihak penyedia jasa untuk segera melakukan pembangunan konstruksi Terminal Multipurpose Wae Kelambu.
“Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu dibiayai sepenuhnya dari APBN dengan total nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 172,8 miliar,” ujar Simon.
Kata Simon, selama masa kontrak, pihak penyedia memiliki kewajiban merancang, melaksanakan, dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Adapun ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari pekerjaan reklamasi lapangan penumpukan, pembangunan causeway, trestle, support pipa curah cair, dermaga, dan pekerjaan pembangunan fasilitas darat. Sedangkan masa pelaksanaan kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir. (dtk/***)