Satu tongkang Goldtrans 321 asal Sungai Puting bermuatan batubara yang sempat miring ketika mau merapat di pelabuhan Tanjung Priok, sudah berhasil ditangani tim Syahbandar Tanjung Priok dan kemudian bisa bersandar di dermaga WaliJaya.
Kapal yang tadinya hendak berkegiatan di pelabuhan Marunda, terpaksa meminta deviasi ke Priok, karena kondisi dan situasinya kurang memungkinkan untuk masuk ke Marunda.
“Tongkang Goldtrans 321 sudah sandar dan bongkar muatannya di dermaga WaliJaya Tanjung Priok, pada Minggu (13/9), setelah berhasil ditangani oleh tim Syahbandar,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt. Wisnu Handoko kepada Ocean Week, Senin siang (14/9), di Jakarta.
Capt. Wisnu Hadoko menceritakan bahwa awalnya pihak kantor Syahbandar memperoleh laporan dan informasi adanya TK. Gold Ttrans 321 bermuatan batu bara yang digandeng oleh TB. Transpower 245 pada posisi area labuh sebelah barat dalam kondisi miring ±40°.
“Setelah menerima laporan pada Jumat pagi (11/9), kami segera minta petugas Seksi Patroli Bidang Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok untuk mengecek ke lokasi kapal/tongkang tersebut untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan armada RIB R-01,” ujarnya, diiyakan Prihartanta, salah Kabid di Syahbandar Priok.
Menurut mantan Direktur Lala Ditjen Hubla Kemenhub ini, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ABK, didapat keterangan dari Nakhoda TB. Transpower 245 bahwa TK. Gold Trans 321 diketahui miring kanan pada posisi 05°42.982 S/108°30.644 E, diduga Tongkang tersebut mengalami kebocoran pada tanki (manhole) Haluan sebelah kanan. Setibanya kapal di area labuh Pelabuhan Tanjung Priok dan kondisi cuaca tidak berombak, crew kembali memeriksa kondisi TK. Gold Trans 321 dan ditemukan tutup manhole 6 dan 7 sebelah kanan hilang dan air masuk melalui manhole tersebut.
Dengan diawasi oleh petugas Seksi Patroli Bidang Penjagaan, Patroli dan Penjagaan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Nakhoda dan seluruh ABK mengisi air kedalam manhole 1 dan 2 sebelah kiri dengan harapan tongkang dapat seimbang, dan dapat memasang tutup manhole yang hilang.
Sesudah tutup manhole 6 dan 7 sebelah kanan terpasang, ABK atas perintah Nakhoda memompa air yang ada di dalam manhole Haluan kanan dan kiri dan berhasil membuat TK. Gold Trans 321 kembali tegak.
Sekitar dua hari penanganan, akhirnyaTK. Gold Trans 321 steady, main deck sudah diatas air, kapal disandarkan di dermaga Walijaya dengan pengawalan dari petugas Seksi Patroli Bidang Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok menggunakan armada RIB R-01 dalam kondisi aman dan lancar.
“Kami juga sudah memanggil owner kapal tersebut untuk meminta keterangan masalahnya. Alhamdulilah setelah melalui kerja keras tim Syahbandar semua bisa ditangani dan berhasil selamat,” kata Capt. Wisnu Handoko.
Dia berharap para pelaku usaha pelayaran supaya lebih menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (***)