Stranas PK minta kepada Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) agar bekerjasama dengan BUP PT Pelindo untuk memperkuat aktivitas Kepelabuhanan.
“Kedepan supaya APBMI melakukan kerjasama dengan BUP Pelindo sebagai operator pelabuhan di Indonesia untuk memperkuat kepelabuhanan,” ujar Sekjen APBMI Capt. Korompis kepada Ocean Week di Bali, mengutip omongan Febriantoro (akrab disapa Toro), pada saat memberi arahan kepada para pengurus asosiasi ini.
Menurut Korompis, kedepan dalam pemerintahan Presiden Prabowo pelabuhan akan seperti apa belum ada yang tau. Makanya, APBMI akan terus mensupport Pelindo dalam kegiatan di pelabuhan, khususnya bongkar muat.
Seperti diketahui bahwa dalam Rakernas APBMI di Bali baru-baru ini, APBMI dan PT Pelindo telah menandatangani kerjasama.
Ada dua kerjasama yang ditandatangani antara APBMI dengan PT Pelindo.
Pertama penandatangan antara Pelindo Pusat dengan DPP APBMI, serta PT Pelindo Tanjung Emas Semarang dengan DPW APBMI Jawa Tengah.
Untuk kerjasama DPP APBMI dan PT Pelindo, ditandatangani oleh ketua umum APBMI Juswandi Kristanto, dan PT Pelindo diteken oleh Putut Sri Mulyanto, direktur Pengelola Pelindo.
Sementara itu untuk kerjasama DPW APBMI Jawa Tengah dan Pelindo Tanjung Emas Semarang, diteken oleh Romulo Mangunsong (ketua APBMI Jateng), dan Hardianto (GM Pelindo Tanjung Emas), disaksikan Putut Sutopo (penasihat APBMI).
Putut Sri Mulyanto menyampaikan bahwa kerjasama antara APBMI dan Pelindo tersebut bersifat win-win solution.
“Perlu bapak ibu semua ketahui bahwa kami (Pelindo) bekerja atas dasar aturan. Kalau saya diminta harus bekerjasama, akan saya laksanakan, makanya harus win-win solution,” kata Putut.
Dia mengungkapkan, bahwa sewaktu bekerjasama, sebaiknya kita harus saling melihat. “APBMI harus melihat posisi kami (Pelindo), sebaliknya juga begitu,” ujarnya.
Kesempatan tersebut Putut pergunakan untuk meminta tolong kepada Direktur Lala Hubla Capt. Hartanto, supaya pemerintah (Kemenhub) tak memungut dana konsesi kepada PBM. Apalagi KSOP sebagai pengawas tak melakukan pengawasan.
“Konsesi jangan dipungut lebih dari satu. Tapi kalau pekerjaan barang berbahaya dipungut tidak masalah, karena KSOP melakukan pengawasan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua umum DPP APBMI Juswandi Kristanto mengemukakan bahwa kerjasama ini akan memberikan kepastian bagi APBMI. “Makanya ibarat petani, kami (APBMI) itu hanya sebagai petani penggarap, sedangkan Pelindo itu yang memiliki lahan persawahannya,” jelas Juswandi.
Juswandi pun sependapat dengan Putut Sri Mulyanto jika kerjasama antara APBMI dengan Pelindo harus win-win Solution.
Dia berharap agar kerjasama dapat saling menguntungkan, Pelindo tak dirugikan, dan APBMi juga tak dirugikan dalam hal ini. (***)