Pembangunan fisik pelabuhan internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dalam waktu dekat segera dimulai.
“Masih menunggu selesainya pembebasan lahan, kemudian pelelangan konstruksi dan pemberian konsesi dari pemerintah,” kata Dani Rusli Utama, Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelindo II, kepada Ocean Week, di Jakarta, Sabtu (27/1).
Dani mengungkapkan, bahwa pembangunan pelabuhan Kijing diakuinya membutuhkan waktu sedikit lebih lama, karena pihaknya mesti memenuhi semua ketentuan dan aturan sebagaimana dalam undang-undang (UU) yang ada.
Ketua INSA Pontianak Rosyidi mengaku belum mengetahui kapan Kijing akan dibangun. “Sampai saat ini blm ada kabar tentang Kijing,” ujarnya kepada Ocean Week, Sabtu sore.
Tapi, katanya, manfaat pelabuhan Kijing antara lain dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan distribusi barang bisa lebih cepat.
Bupati Mempawah Ria Norsan kepada wartawan sempat memberi bocoran, jika groundbreaking pembangunan Pelabuhan Kijing direncanakan pada pertengahan Februari 2018 mendatang.
Norsan menyebutkan, percepatan pembangunan pelabuhan internasional Kijing dinilainya dapat menggerakan perekonomian masyarakat di Kabupaten Mempawah secarah khusus dan Kalimantan Barat (Kalbar) secara umum.
“Jika pelabuhan kijing dapat segera dimulai, tentunya akan berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan dan muaranya pada tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mempawah akan dapat terdongkrak,” ujarnya saat mendampingi kunjungan Penjabat Gubernur Kalbar ke Kabupaten mempawah, kemarin.
Norsan berharap sebelum groundbreaking, lahan pembebasan sudah selesai, dan masyarakat sudah menerima pembayaran ganti untung. “Kami pun selaku Pemerintah Kabupaten Mempawah mengharapkan demikian. Pembangunan pelabuhan ini segera direalisasikan untuk kepentingan daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui, Tim Appraisal (Penaksir Nilai) lahan Pelabuhan Kijing sudah mulai bekerja. Kalau prosesnya berjalan lancar, maka dalam satu dua pekan kedepan, pembayaran ganti untung sudah bisa direalisasikan.
Baru-baru ini Tim Appraisal melakukan sosialisasi, dihadiri Bupati Mempawah Ria Norsan, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah Komaruddin, Muspida, dan ratusan masyarakat pemilik lahan.
Tim Apraisal sendiri bertugas untuk memverifikasi data nominatif berkaitan dengan luas lahan, bangunan, tanaman, serta infrastruktur lain yang berdiri di atas lahan yang akan dibebaskan.
Tim Appraisal ini bekerja mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 (UU 2/2012) dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 (Perpres 71/2012).
Pada kesempatan lain, Hamdan Godang, fungsionaris INSA Pontianak menyatakan, supaya infrastruktur jalan dan jembatan dipersiapkan terlebih dahulu, bersamaan dengan pembangunan pelabuhan Kijing untuk lancarnya barang material dari dan menuju Kijing.
“Ini mutlak mesti disiapkan, karena jika memilih lewat laut justru akan menambah cost yang besar,” katanya.
Hamdan juga berharap pelabuhan Kijing dapat segera terealisasi, karena padatnya di pelabuhan Dwi Kora Pontianak. (***)