Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar kegiatan Apel Siaga Kesiapan Angkutan Laut Lebaran 2016, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kegiatan Apel Siaga ini diikuti oleh berbagai pihak, yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut lebaran, mulai dari otoritas pelabuhan hingga ABK, PT Pelindo dan kantor bea cukai.
Padahal, kegiatan seperti ini merupakan rutinitas setiap tahun. Dan hampir setiap tahun pula, polanya sama.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono, menginstruksikan kepada para petugas di lapangan untuk memberikan pengawasan, terhadap keselamatan pelayaran.
“Kita mesti mengantisipasi agar tidak terjadi masalah percaloan tiket, kenaikan tarif melebihi ketentuan, penelantaran penumpang, serta melakukan tindakan yang tegas terhadap setiap pelanggaran,” ujar Antonius dalam siaran persnya.
Selain itu, pihaknya juga membuka posko angkutan laut Lebaran. Dengan begitu, maka seluruh tugas yang terkait dengan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut pada lebaran 2016, secara langsung di bawah koordinasi posko tersebut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sendiri telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.273 unit, dengan kapasitas 3,4 juta orang penumpang. Persiapan itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran.
Kata Antonius, pada penyelenggaraan angkutan laut lebaran tahun ini, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar tiga persen, dibandingkan dengan realisasi pada 2015.
“Dari data jumlah penumpang lebaran 2015 adalah sebesar 1.560.246 orang. Dengan prediksi kenaikan penumpang sebesar tiga persen, maka jumlah penumpang angkutan laut pada lebaran 2016 diperkirakan akan mencapai 1.607.053 orang atau mengalami peningkatan sebanyak 48.807 orang,” tutur Antonius.
Selain itu, pihaknya juga membuka posko angkutan laut Lebaran. Dengan begitu, maka seluruh tugas yang terkait dengan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut pada lebaran 2016, secara langsung di bawah koordinasi posko tersebut.
Persiapan lain yang dilakukan dengan memantau 52 pelabuhan, yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang. Kemudian melakukan uji petik kelaiklautan terhadap semua kapal-kapal penumpang, yang digunakan untuk angkutan lebaran, khususnya pemeriksaan terhadap pemenuhan standar keselamatan pelayaran.
“Uji petik dilakukan oleh Tim Terpadu Kantor Pusat Kementerian Perhubungan dan Tim Teknis dari masing-masing Kepala Unit Pelaksana Teknis Diretkorat Jenderal Perhubungan Laut di wilayah kerja masing-masing,” tandas Antonius.
Dalam Lebaran tahun ini, hamper semua pelabuhan yang digunakan untuk lalu lintas kapal penumpang sudah ditinjau oleh pemerintah. Dan berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan para penumpang juga sudah disiapkan. (ow)