Rencana pembangunan pelabuhan Patimban terus dikebut. Menhub Budi Karya Sumadi terus juga berupaya mempercepat proses pembangunan pelabuhan yang terletak di kabupaten Subang, Jawa Barat.
Bahkan pemerintah sudah mentargetkan pembangunannya bisa rampung pada tahun 2019. Kata Menub Budi Karya, saat ini perkembangan pembangunan pelabuhan Patimban sudah mencapai tahap finalisasi.
Oentoro Surya, Dirut PT Arpeni menilai bahwa pembangunan pelabuhan Patimban bagus, karena bisa dijadikan alternatif buat pengguna jasa dan pelayaran melakukan kegiatan sebagai alternatif.
“Tapi menurut saya penggunaan pelabuhan Patimban bukan hanya untuk kegiatan car (mobil) atau kontainer saja, tapi lebih bagus jika fungsinya diusahakan untuk bisa multipurpose,” kata Oentoro kepada Ocean Week, di Kantornya, Senin (18/9) pagi.
Pelabuhan Patimban, ujarnya, sangat bagus apabila menggandeng swasta. “Car terminal yang akan dibangun di Patimban pada awal lebih banyak menampung aktifitasnya Toyota yang selama ini juga ditangani di Tanjung Priok,” ungkapnya.
Mengenai target waktu, Menhub Budi Karya mengaku sudah melaporkannya kepada Menko Maritim Luhut Pandjaitan. “Groundbreaking kira-kira Desember atau Januari,” kata Menhub.
Seperti diketahui, pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, masuk dalam Peraturan Presiden No.58 tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Pembangunan Pelabuhan Patimban didanai pemerintah Jepang melalui JICA dengan Kementerian Perhubungan sebagai Executing Agency, dan Kementerian PUPR sebagai Implementing Agency.
Total pinjaman pembangunan Pelabuhan Patimban sebesar 118,9 miliar Yen Jepang atau sekitar Rp 13,8 triliun. Kementerian PUPR akan melakukan pembangunan akses jalan menuju Pelabuhan dari jalan nasional Pantura sepanjang 8,1 km dengan nilai anggaran sekitar Rp 1,3 triliun. (***)