Direktur Komersil dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Saptono Rahayu Irianto menyatakan bahwa kedepan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) tetap mengoperasikan fasilitas terminal I, 2, dan 3 di pelabuhan Priok, sebagaimana sekarang ini.
“Tetapi, mulai 2017 nanti setelah Pelindo II Cabang Tanjung Priok aktif, PTP akan kontrak dengan Cabang Pelindo Priok. Karena yang memiliki hak BUP adalah Pelindo II sesuai UU no. 17 tahun 2008, sehingga asset fasilitas di pelabuhan Priok adalah Cabang Tanjung Priok,” kata Saptono kepada Ocean Week, di Jakarta Utara, Minggu (4/12), sembari mengikuti IPC Run 5K dalam rangka ulang tahun Pelindo II ke-24.
Hadir pada perayaan Ultah ke-24 Pelindo II, Menneg BUMN Rini Soemarno, Menhub Budi Karya Sumadi, Jajaran direksi Pelindo II, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, Ketua Umum APBMI HM Fuadi, Ketua Umum APTRINDO Gemilang tarigan, Kepala OP Tanjung Priok Nyoman Gede Seputra, Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok Marwansyah, Sekjen Ginsi Ridwan Tentowi, para dirut anak perusahaan Pelindo II, serta mitra lainnya.
Nantinya, ujar Saptono, secara operasional bisa saja Cabang Priok (Pelindo Cabang Tanjung Priok-red) membentuk uster-uster untuk operasional. “Apakakah boleh, boleh saja, tapi apakah akan dilaksanakan atau tidak, tergantung perseroan,” ungkapnya.
Bukan itu saja yang diceritakan mantan Dirut PT MTI ini. Dia pun menyinggung soal 4 operator terminal petikemas di Tanjung Priok yakni JICT, NPCT1, TPK Koja, dan MAL.
Ketika ditanya tentang peralihan kegiatan kapal dari terminal satu ke yang lain, Saptono menilai syah-syah saja, dan itu merupakan haknya pelayaran.
“Kalau sekarang misalnya ada pelayaran yang tadinya kegiatannya di JICT atau di TPK Koja, lalu pindah ke NPCT1, ya nggak apa-apa. Jangan berpikir bahwa kepindahan pelayaran itu bukan karena kesalahan terminal, namun disebabkan layanan (service) yang sesuai dengan keinginan pelayaran,” ucapnya panjang lebar.
Jadi, tambah Saptono, justru momentum ini mestinya dijadikan introspeksi diri bagi semua terminal. Apa sebenarnya yang diinginkan para pelayaran.
“Bisa saja karena pelayaran ingin meningkatkan volumenya sehingga mendatangkan kapal yang lebih besar, dan di terminal yang selama ini mereka (pelayaran) berkegiatan tak memadai lagi, sehingga mencari terminal yang mampu menampungnya,” tuturnya.
Yang penting, Saptono berpesan, operator terminal mesti mampu menyajikan layanan yang sesuai dengan keinginan pelanggannya. “Sebab, pengguna jasa umumnya ingin kecepatan service, produktivitas bongkar muat tinggi, aman, serta tepat waktu,” katanya.
Sementara itu, salah satu direktur PTP Adji mengungkapkan bahwa PTP kedepan tetap menjadi operator terminal di terminal 1, 2, dan 3 pelabuhan Priok. “Tetapi kami nantinya kontrak fasilitas dengan Pelindo Cabang Priok. Untuk para PBM terseleksi yang selama ini bermitra dengan kami (PTP) tetap seperti biasa,” ujarnya. (***)