PT Samudera Indonesia Tbk menandatangani menandatangani perjanjian pengadaan 2 unit kapal peti kemas berukuran 1.900 TEUs dengan perusahaan galangan kapal Jepang Naikai Zosen Corporation dan Osaka Asahi Kaiun Co Ltd, pada tanggal 6 Agustus 2018.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Masli Mulia, Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, bersama Michihiro Kawaji, President Naikai Zosen Corporation, dan Katsunobu Kitamura , President Osaka Asahi Kaiun Co Ltd.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ocean Week pada Selasa malam, Masli Mulia menyatakan bahwa dua unit kapal tersebut akan dibangun di Galangan Kapal Naikai Shipyard yang berlokasi di Hiroshima, Jepang. “Kedua kapal tersebut dijadwalkan akan diserahterimakan di tahun 2020,” katanya.
Sewaktu acara Rakernas INSA, Ocean Week sempat menanyakan kepada Masli, apakah perseroan ini sedang mempersiapkan kapal untuk kebijakan beyond cabotage terkait dengan Permendag 82/2017 mengenai ekspor CPO, Batubara, dan beras yang wajib menggunakan kapal Indonesia, Masli tidak bersedia berkomentar panjang lebar.
“Kita tak perlu ngomongin beyond cabotage, lalu minta back up regulasi dan macem-macemnya, tapi yang paling penting adalah bagaimana perusahaan pelayaran nasional menyiapkan kapal. Kalau bicara beyond cabotage tapi kapalnya nggak ada, percuma saja,” ungkap Masli.
Sebelumnya, PT Samudera Indonesia Tbk juga membeli dua kapal baru di kuartal I-2018. Salah satunya sudah beroperasi untuk rute India.
Direktur Samudera Indonesia Bani Mulia mengungkapkan kapal pertama yang dibeli Samudera Indonesia adalah kapal kontainer berkapasitas 600 TEUs. “Kapal ini diberi nama Sinar Palopo, dibeli dengan investasi US$ 8,5 juta, dan diresmikan pada awal Februari 2018 lalu,” ujarnya.
Kata Bani, sekarang ini, Sinar Palopo telah beroperasi untuk rute India. “Kapal lain yang juga dibeli adalah Sinar Penida,” ugkapnya.
Samudera Indonesia telah menghabiskan investasi sekitar US$ 17 juta untuk kapal di kuartal I-2018. Anggaran pembelian kapal ini diambil dari belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan. Total anggaran capex perseroan tahun 2018 mencapai US$ 195 juta. (***)