Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso memperkenalkan potensi dan peluang bisnis di Indoensia kepada Pemerintah Otonom Galicia dan mengajak kalangan pelaku usaha di Galicia untuk berinvestasi di Indonesia.
Dalam siran pers KBRI Madrid, kemarin menyebutkan, Galicia salah satu dari 17 Daerah Otonom di Spanyol yang terletak di bagian Utara Spanyol, memiliki 32 pelabuhan besar dan kecil yang kuat dalam industri galangan kapal, pengolahan hasil laut, otomotif dan tekstil serta teknologi infrastruktur pelabuhan. Galicia juga merupakan kontributor penting bagi pertumbuhan ekonomi Spanyol.
Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Galicia mencapai 3 persen dan ekspornya naik 6 persen, serta Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 3,1 persen (Spanyol 3,2 persen).
Dalam kunjungan kerja ke Santiago de Compostela, Ibukota Daerah Otonom Galicia, 6 – 7 Juli 2017 lalu, Dubes RI mengunjungi beberapa perusahaan besar Spanyol yang berlokasi di Galicia, seperti NAVANTIA perusahaan pembuat kapal, UROVESA perusahaan pembuat mobil khusus untuk operasi di medan yang berat, PROYECTA perusahaan yang memproduksi robot untuk operasi di medan yang berat, hingga Otoritas Pelabuhan A Coruna yang mempunyai keunggulan teknologi infrastruktur pelabuhan.
Daerah tersebut telah disasar oleh Dubes RI dan para Duta Besar negara-negara Asia Pasifik untuk Kerajaan Spanyol yang mengadakan kunjungan kerja untuk mempromosikan kerjasama di bidang investasi dan perdagangan.
Galicia mempunyai kekuatan dalam industri maritim, merupakan daerah yang potensial sebagai sumber investasi bagi pengembangan industri maritim maupun infrastruktur maritim di Indonesia.
Pada setiap kesempatan pertemuan dengan pimpinan perusahaan-perusahaan tersebut, telah disampaikannya bahwa Pemerintah Indonesia menawarkan kepada para pelaku usaha Galicia, beberapa proyek infrastruktur yang menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Diantaranya 7 ribu km jalan raya, 2 ribu km jalan nasional, 740 km jalan toll, 2 ribu km jalur KA, 172 pelabuhan laut, 60 terminal ferry, 15 bandara, 28 dam dan 30 kawasan industri, dengan total investasi sebesar US$ 4 milyar untuk program pembangunan 2015-2019.
Dalam kesempatan Jamuan Santap Malam dengan Presiden Pemerintah Otonom Galicia Alberto Núñez Feijóo, Dubes RI yang didampingi Atase Perdagangan KBRI Madrid Elisa Rosma, telah menyampaikan bahwa Galicia dan Indonesia mempunyai banyak kesamaan, diantaranya sama-sama memiliki kekuatan ekonomi yang bertumpu pada sektor maritim. Juga disampaikan bahwa PM Spanyol Mariano Rajoy yang kebetulan juga berasal dari Galicia, sudah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di KTT G20 di Hamburg lalu. Kedua Kepala Pemerintahan membahas upaya-upaya peningkatan kerjasama investasi dan perdagangan bilateral.
Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan program pembangunan di sektor maritim, membuka peluang kerjasama investasi dan menawarkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur maritim, pariwisata, dan energi terbarukan kepada kalangan pengusaha Spanyol.
“Indonesia yang memiliki zona ekonomi maritim terbesar di dunia dan secara geografis berada di persimpangan antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan berada di Selat Malaka, salah satu jalur laut teramai di dunia, merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan mitra yang potensial bagi para pengusaha Galicia,” kata Yuli Mumpuni. “Indonesia juga memainkan peran signifikan dalam pengembangan konektivitas antar wilayah di Asia Tenggara yang telah menjadi proyek bersama Negara-negara ASEAN di bawah kerangka ASEAN Connectivity Master Plan 2015 – 2025. Banyak potensi yang dimiliki oleh Indonesia belum tereksploitasi karena masalah konektifitas yang masih terbatas. Oleh karena itu, guna mewujudkan program ASEAN Connectivity tersebut KBRI Madrid kerap mengadakan Temu Bisnis di berbagai kota di Spanyol, termasuk di Vigo, pelabuhan utama Galicia, untuk mengajak para pengusaha industri maritimnya melakukan investasi ke Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, kebijakan deregulasi yang diterapkan Pemerintah Indonesia sejak September 2016 juga akan memudahkan investor untuk mengimplementasikan kerjasama di berbagai bidang. Termasuk bidang-bidang yang menjadi unggulan Spanyol seperti infrastruktur, industri pariwisata, telekomunikasi, dan energi terbarukan.
Pernyataan Dubes RI tersebut disambut hangat oleh Presiden Daerah Otonom Galicia yang kemudian meminta Penasehat Ekonomi, Tenaga Kerja dan Industri Galicia, Francisco Conde Lopez, untuk mengundang para Ketua kamar Dagang berbagai wilayah di Galicia untuk menghadiri pertemuan di IGAPE, Pusat Promosi investasi Galicia.
Presiden Pemerintah Otonom Galicia juga meminta para Ketua Kamar Dagang di Galicia untuk meraih peluang yang ditawarkan oleh Indonesia. Pihaknya juga berterima kasih kepada KBRI Madrid yang setiap tahun berpartisipasi dalam Pameran Internasional Produk Makanan Laut dan Makanan Beku (International Exposition of Seafood dan Frozen Food) di Vigo, yang merupakan ajang pameran hasil laut terbesar di dunia.
“Kami yakin mereka akan tertarik berinvestasi di Indonesia yang menyediakan fasilitasi bagi para investor asing, memiliki potensi keuntungan yang nyata dan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat, yaitu dari 4,77 persen pada tahun 2015 menjadi 5,01 persen pada tahun 2016, serta pada kuartal pertama 2017 pertumbuhannya telah mencapai 5,3 persen, serta ditambah dengan kebijakan Pemerintah Spanyol yang menyediakan dana kredit lunak sebesar 250 juta Euro bagi perusahaan-perusahaan Spanyol yang akan melakukan internasionalisasi kegiatan ke Indonesia, merupakan daya tarik tersendiri bagi kalangan usaha Galicia,” ujar Alberto Núñez Feijóo.
Untuk sektor perdagangan, KBRI Madrid juga mengundang pengusaha Spanyol untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia, pada bulan Oktober di Jakarta.