PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mencatatkan kinerja operasional positif pada arus petikemas, arus barang, dan kunjungan kapal, semester pertama 2017.
Siaran pers yang diterima Ocean Week, Jumat (14/7) malam, menyebutan bahwa arus petikemas semester I/2017 meningkat 2% yakni sebesar 1.923.425 boks dibandingkan periode sama 2016 yang tercatat 1.883.493.
Namun dalam satuan TEUs meningkat 3% yakni sebesar 2.376.592 TEUs dibandingkan periode yang sama 2016 tercatat 2.303.566 TEUs.
Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara menyatakan selain arus petikemas, kunjungan kapal pada semester pertama 2017 dalam satuan Gross Tonnage (GT) juga menunjukkan kenaikan signifikan.
Arus kunjungan kapal meningkat sebesar 7%, terealisasi 116.675.651 GT dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai 108.443.763 GT.
Sedangkan dalam satuan unit arus kunjungan kapal mengalami penurunan sebesar -7% tercatat pada 2017 sebesar 28.785 unit dibanding dengan periode yang sama 2016 tercatat sebear 30.795 unit.
Penurunan dalam hal jumlah unit tersebut dikarenakan ukuran kapal yang melakukan kegiatan operasional di pelabuhan wilayah Pelindo III semakin besar jika dilihat dari ukuran GT nya.
Untuk arus barang pada semester pertama 2017 mengalami peningkatan sebesar 19% yang tercatat sebesar 39.698.691 ton dibandingkan dengan periode yang sama 2016 tercatat sebesar 32.079.287 ton.
Sementara itu, Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat mengungkapkan untuk arus barang perdagangan luar negeri mencapai 9.648.582 ton, sedangkan dalam negeri mencapai 30.050.109 ton.
Selain itu, Pelindo III melakukan pengembangan untuk beberapa pelabuhannya yang diperuntukkan untuk wisata marina diantaranya Banyuwangi-Jawa Timur, Lombok Barat-NTB, Benoa-Bali, dan Labuan Bajo-NTB.
Faruq mengatakan bahwa pembangunan fisik fasilitas pelabuhan marina dilakukan bertahap. Hingga saat ini baru 1 pelabuhan marina yang beroperasi yakni di Pelabuhan Marina Benoa-Bali. Askhara menyebut 2 lokasi lainnya saat ini tengah dalam tahap konstruksi yakni Pelabuhan Marina Boom-Banyuwangi dan Pelabuhan Marina Gilimas-Lombok Barat.
“Pelabuhan Marina Boom-Banyuwangi saat ini konstruksi sudah mencapai sekitar 85 persen. Kami targetkan pada awal 2018 mendatang sudah beroperasi secara penuh,” ujarnya.
Dia menambahkan Pelabuhan Marina Gilimas-Lombok Barat saat ini masih pada tahap awal konstruksi yang diperkirakan akan selesai pada 2020 mendatang. Sementara untuk Pelabuhan Marina Labuan Bajo-NTT, pihaknya menyatakan hal tersebut masih dalam proses perencanaan.
Pelindo III menyebut potensi wisata di wilayah timur Indonesia sebagai rute wisata “butterfly route” dengan Labuan Bajo sebagai pelabuhan wisata utama atau dikenal dengan istilah “Turnaround Cruise Port”. Para wisataran dapat memulai perjalanan wisatanya dari Labuan Bajo dengan rute menuju ke arah timur menuju Maumere, Larantuka, Adanora, Lembata, Kalabahi, Kupang, Rote, Sabu, Ende, Almere, Waingapu, Waikelo, dan kembali ke Labuan Bajo.
Sementara untuk rute ke arah barat mulai dari Labuan Bajo, Celukan Bawang, Probolinggo, Banyuwangi, Benoa, Lembar, Badas, Bima, dan kembali ke Labuan Bajo.
“Wisatawan pengguna kapal pesiar tidak perlu ke Singapura ataupun ke Australia, langsung saja ke Indonesia. Mereka dapat mulai perjalanan ataupun langsung pulang ke negara asalnya dari Labuan Bajo. Itu yang disebut dengan istilah turnaround cruise port,” tutur Faruq. (humpl3/***)