Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan ekspor, khususnya produk perikanan dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.
“Instruksi dari Pak Presiden, kita akan tingkatkan ekspor dari Pelabuhan Bitung, khususnya sektor perikanan. Caranya adalah kita maksimalkan potensi Pelabuhan Bitung,” ujar Menhub saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Sulawesi Utara, Jumat (23/2).
Menhub mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Bitung sebagai gerbang ekspor dunia, ke depannya ekspor produk-produk perikanan, tumbuhan dan komoditi pangan lainnya diharapkan semakin menggeliat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sulut.
Sebagai catatan bahwa tahun 2023 jumlah ekspor perikanan dari Sulut ke negara Jepang sebesar 113.231 kg. “Ke depan akan terus kita tingkatkan, bukan hanya ke Jepang tapi juga ke negara Asia lain seperti Cina dan Korea. Untuk mewujudkannya kita turut pula menggandeng Pemda, swasta dan instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target sebagai Pelabuhan Hub Internasional. Pelabuhan ini juga dibangun untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.
Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batubara, minyak bumi, dan kayu lapis).
Pengembangan Pelabuhan Bitung dan sekitarnya, ujar Menhub, akan meningkatkan kapasitas pelabuhan menjadi sekitar 2,7 juta TEUs.
“Untuk di pelabuhan Bitung eksisting itu kapasitasnya 1,5 juta TEUs, di KEK 600 ribu TEUs dan di Lembeh 600 ribu TEUS, sehingga total menjadi 2,7 juta TEUs,” kata Menhub. (**)