Kelompok Houthi bertekad untuk meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan perairan lainnya. Pemimpin Houthi bahkan mengatakan pasukannya akan menggunakan senjata kapal selam dalam serangan yang menjadi solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.
Melansir Al Arabiya, Jumat (23/2), Houthi telah melancarkan rentetan serangan drone dan rudal di perairan Laut Merah, Selat Bab al-Mandab dan Teluk Aden sejak November tahun lalu untuk mendukung warga Palestina, ketika perang terus berkecamuk di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 29.000 orang.
Dalam pidatonya di televisi, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi, mengatakan jika Houthi telah melakukan serangan terhadap 48 kapal sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Houthi menegaskan bahwa serangan-serangan mereka akan terus berlanjut kecuali Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.
“Operasi di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden terus berlanjut, semakin meningkat, dan efektif,” tegas pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi.
“Rudal-rudal yang tersedia telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga Amerika tidak bisa mencegat atau menembak jatuh rudal itu,” ujarnya lagi.
Al-Houthi juga mengatakan bahwa senjata kapal selam digunakan dalam operasi pasukan Houthi di Laut Merah. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal senjata kapal selam yang disebutnya.
“Kami memperkenalkan senjata kapal selam ke dalam konfrontasi di Laut Merah, dan itu adalah senjata yang membuat musuh khawatir,” ujarnya, seperti dilansir media Iran, Press TV.
Pemimpin pejuang Houthi yang didukung Iran di Yaman Abdulmalik al-Houthi pada Kamis (22/2/2024) mengancam akan melakukan lebih banyak eskalasi di Laut Merah dan Teluk Aden.
Dia bersumpah menggunakan senjata kapal selam terhadap kapal-kapal Barat dan kapal terkait Israel.
Dia menyerukan perekrutan anggota baru dan mendesak para pendukungnya mengadakan lebih banyak aksi unjuk rasa dan acara untuk mendukung eskalasi melawan Barat. (**)