Sampai tahun 2030 kedepan, Indonesia akan membangun sebanyak 340 pelabuhan dan terminal untuk melayani 389 rute. Diharapkan 600 delegasi dari 50 negara tertarik untuk berinvestasi di proyek-proyek tersebut.
Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan hal itu pada penutupan The 30th International Association of Port and Harbors (IAPH) Conference di Bali, Jumat (12/5).
“Kami ingin tunjukkan rencana induk pelabuhan (RIP) nasional dan tol laut. Ini bertujuan untuk mendorong investasi swasta dan memberdayakan peran pelabuhan. Proyek strategis nasional ada 13 pelabuhan sedang dikembangkan atau dalam perencanaan saat ini,” kata Menhub Budi.
Pada kesempatan itu, Budi menyebut sejumlah proyek seperti Pelabuhan Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara), Pelabuhan Kijing (Kalimantan Barat). Lalu in line Waterway Jakarta (BCL) dan proyek pelabuhan lainnya.
“Rencana pengembangan Kuala Tanjung hingga 2042, di mana Kuala Tanjung akan jadi hub internasional dan memiliki terminal multi guna. Fase pertama akan beroperasi September 2017,” ujar Menhub Budi.
Kemudian pengembangan Terminal Kali Baru di Jakarta sampai 2030. “Ini adalah hub internasional Indonesia pertama dan rencana pembangunan pelabuhan yang dihubungkan dengan kereta api,” ungkapnya.
Budi Karya juga menjelaskan mengenai proyek in line waterway atau kanal dari Tanjung Priok menuju kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat.
Menhub pun menyinggung tentang program tol laut untuk mengurangi kesenjangan harga antara Indonesia barat dan timur. Tol laut ini menghubungkan 5 pelabuhan hub dan 19 pelabuhan feeder di Indonesia.
“Selain itu integrasi program tol laut dengan program rumah kita. Rumah kita adalah rumah logistik yang akan membantu distribusi logistik ke berbagai lokasi yang ditetapkan pemerintah. Semoga pertemuan ini memungkinkan kita untuk bekerja sama tidak hanya dengan ASEAN tapi juga dengan Eropa, China dan Asia Timur,” kata Budi. (hum/**)