Dalam rangka mempromosikan keselamatan pelayaran kepada dunia Internasional, Maritime and Port Authority of Singapore (MPA Singapura) meluncurkan kegiatan Safety @Sea berlangsung selama 2 (dua) hari di Singapura dengan tema “Building a Resilient Safety @Sea Culture”. Konferensi Keselamatan Pelayaran Internasional ini merupakan suatu forum komunikasi maritim yang membahas berbagai aspek keselamatan pelayaran, mulai dari aspek keselamatan kapal, keselamatan penumpang dan awak kapal, strategi manajemen keselamatan, kegiatan pelatihan, serta navigasi pelayaran dan pencegahaan kecelakaan/tubrukan kapal.
Diperkirakan lebih dari 30 orang pembicara internasional dan para ahli dari berbagai sektor industri maritim dan diikuti 350 peserta lokal dan internasional hadir berbagi pengalaman dan ilmu tentang keselamatan pelayaran.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengirimkan perwakilannya selaku Delegasi Indonesia yaitu Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ir. Sugeng Wibowo, MM. Menurut Sugeng, dengan diundangnya Indonesia khususnya Ditjen Hubla Kemenhub dalam acara ini menunjukan bahwa Ditjen Hubla memiliki peran aktif di lingkup kerjasama Internasional khususnya di negara-negara ASEAN.
“Forum internasional ini memberikan kesempatan bagi masyarakat maritim untuk berkumpul dan berbagi informasi dan pengalaman sehingga kita bisa banyak belajar dari para ahli dan pembicara terkenal pada konferensi tersebut,” katanya.
Sugeng berharap dengan aktifnya Indonesia di berbagai forum internasional maka akan semakin mempererat kerjasama dan memperluas networking dengan para pelaku indiustri maritim sekaligus memperkuat posisi Indonesia di negara-negara ASEAN sebagai negara yang selalu mendukung kebijakan internasional di bidang keselamatan pelayaran.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM berharap agar institusinya dapat lebih meningkatkan peranannya sekaligus bekerjasama dengan organisasi regional dan internasional guna meningkatkan standar keselamatan pelayaran.
Tonny menambahkan bahwa banyaknya insiden laut di seluruh dunia yang menyebabkan hilangnya nyawa, kehilangan kapal dan kerusakan lingkungan menjadi pembelajaran yang penting bagi kita untuk menyadari pentingnya penegakan aturan keselamatan pelayaran.
“Selalu jadikan keselamatan pelayaran menjadi budaya yang harus terus menerus diimplementasikan oleh para pelaku di sektor transportasi laut. Ditjen Hubla tentunya akan selalu memberikan dukungan terhadap upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh organisasi internasional dan juga negara-negara lain dalam mewujudkan keselamatan pelayaran,” kata Tonny.
“Forum ini dapat dimanfaatkan oleh Ditjen Hubla untuk menyampaikan, membagi dan mengimplementasikan hal-hal baik terkait dengan keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Selain diisi dengan kegiatan konferensi dan diskusi, pada kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Safe Passage Video for Singapore Strait yang berisi video dan modul pelatihan yang ditujukan untuk melengkapi pelaut dengan informasi navigasi yang berharga sebelum transit di Selat Malaka. Para peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi Port Operation Control Centre (POCC) Vista dan melakukan observasi pada acara simulasi Fire Exercise (Ferex).
Acara konferensi Keselamatan Pelayaran Internasional ini dibuka oleh Menteri Koordinator Infrastruktur & Menteri Transportasi Singapura, Mr. Khaw Boon Wan. Adapun Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Mr. Kitack Lim didaulat sebagai keynote speaker yang menyoroti pentingnya menanamkan budaya keselamatan pelayaran di seluruh aspek transportasi laut. Di samping itu, Mr. Kitack Lim juga menekankan pentingnya pengembangan pelatihan dan karir, serta menjelaskan menganai tantangan industri pelayaran yang tengah dihadapi. (humla/ow)