Dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2018, Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok bersama KSOP Marunda mengadakan kegiatan menanam 1000 pohon mangrove, bertempat di Rusunawa Marunda, pada Kamis pagi (13/9). Acara menanam 1.000 mangrove tersebut resmi dibuka oleh Kepala OP Tanjung Priok Hermanta.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain pengurus DPC INSA Jaya, para operator terminal kontainer di Pelabuhan Priok, dan stakeholder lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala OP Tanjung Priok Hermanta menyatakan, hutan mangrove memiliki keistimewaan dalam berbagai hal baik dari aspek fisik, ekologi, maupun ekonomi. “Indonesia memiliki hutan mengrove lebih 3,7 juta hektar, dan merupakan yang terluas di Asia, bahkan di dunia,” kata Hermanta.
Menurut dia, dari sisi fisik mangrove berakar banyak dan batangnya kokoh mampu mencegah bahaya tsunami, ombak dan abrasi air laut. Dari sisi ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur, dan menyerap asap dari udara. “Mangrove juga menjadi tempat habitat berkembang biaknya jenis ikan dan biota laut lainnya,” katanya.
Lalu dari sisi ekonomi, ungkap Hermanta, mangrove menghasilkan kayu untuk bangunan dan arang, serta menghasilkan buah untuk dibuat berbagai penganan. Selain itu, bisa dikembangkan sebagai wisata alam.
Menurut Hermanta, kegiatan ini merupakan rangkaian ketiga dari 4 kegiatan dalam rangka memperingati Harhubnas tahun 2018 di pelabuhan Tanjung Priok. “Kegiatan menanam 1.000 pohon mangrove ini sebagai bukti kepedulian pemerintah, khususnya Kemenhub dalam mewujudkan visinya yakni Guyub Rukun Bangun Bangsa,” ungkapnya. (***)