Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) bersama-sama dengan Kantor Pelabuhan Batam dan Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang lakukan uji alat keselamatan kali ini dalam rangka peningkatan keselamatan pelayaran sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan juga untuk memastikan alat keselamatan kapal yang ada di atas kapal berfungsi secara baik, terpasang dengan baik dan layak pakai.
Uji alat keselamatan dilakukan secara acak pada kapal penumpang yang sedang bersandar di pelabuhan Ferry Harbour Bay yaitu kapal Ferry Oceanna 15 dan di Pelabuhan Sekupang yaitu kapal Batam Jet 3.
Pengujian yang dilakukan oleh tim penguji berkaitan dengan alat-alat keselamatan pelayaran. Pengujian yang dilakukan pada uji petik kali ini meliputi pengujian alat keselamatan navigasi diatas kapal seperti Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB), Search And Rescue Radar Transponder (SART), Global Maritime Distress Safety System (GMDSS). Kemudian dilanjutkan dengan pengujian alat keselamatan lainnya seperti (PMK) dan CO2 System, pengujian inflatable life raft dan terakhir ditutup dengan pengujian lifejacket.
EPIRB, SART dan GMDDSS telah diuji oleh tim penguji di atas kapal Ferry Oceanna 15 dengan hasil uji terhadap ketiga alat keselamatan tersebut berfungsi secara baik. Begitu jg dengan PMK, CO2 Sistem, inflatable life raft dan lifejacket jg berfungsi secara baik setelah dilakukan pengujian oleh tim penguji di atas kapal Batam Jet 3.
“Pembinaan, perbaikan dan pemeliharaan alat keselamatan pelayaran harus dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan,” kata Kepala BTKP Binari Sinurat dalam keterangannya yang diterima Ocean Week, Kamis (13/9) di Batam.
Menurut dia, Pembinaan, perbaikan dan pemeliharaan alat keselamatan pelayaran juga harus dilakukan secara sistematis, terukur dan tersandarisasi.
Adapun pengujian kali ini bertujuan untuk melihat, menguji dan memastikan secara bersama-sama oleh tim penguji dari Ditjen Hubla terhadap alat keselamatan pelayaran yang telah dikerjakan oleh service station.
“Apapun hasil dari pengujian kali ini adalah untuk memberikan umpan balik dalam perbaikan dan pemeliharaan terhadap alat keselamatan pelayaran kepada semua pihak khususnya kepada service station,” ungkap Binari.
BTKP juga berencana untuk melakukan uji alat keselamatan pelayaran di beberapa pelabuhan lainnya yang dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan.(hub/**)