Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bakal mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 11,6 triliun pada anggaran 2018 dari pagu anggaran Kemenhub sebesar Rp 48,48 triliun, naik dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 11,5 triliun.
Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, anggaran sebesar itu karena sektor perhubungan laut banyak untuk membangun pelabuhan di 15 lokasi, dan investasi pada beberapa kapal perintis sebanyak 65 unit.
“Kemenhub menganggarkan pagu tahun 2018 sebesar Rp 48,48 triliun. Pagu ini lebih besar dibandingkan anggaran tahun 2017 senilai Rp 46,1 triliun. Dari anggaran itu paling banyak alokasinya pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perekeratapian sebesar Rp 17,59 triliun. Nomor dua adalah Direktorat Perhubungan Laut,” kata Budi Karya kepada pers, di DPR RI.
Menhub juga mengungkapkan, anggaran pada Ditjen Kereta Api besar karena antara lain untuk LRT (light rail transit), MRT (mass rapid transit), dan sarana-sarana lain.
Sementara itu, ujar Menhub Budi Karya, Ditjen Perhubungan Udara pada 2018 memperoleh anggaran sebesar Rp 9,14 triliun dan Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp 4,5 triliun.
Sedangkan Badan Pelatihan dan Pembangunan Kemenhub diusulkan mendapat anggara sebesar Rp 143,8 miliar.
Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) senilai Rp 4,5 triliun dan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek diusulkan sebesar Rp 204,7 miliar.
Kata Budi Karya, pada 2018, pihaknya merencanakan membangun infrastruktur, antara lain, pembangunan bandara tipe A di 11 lokasi, rehabilitasi terminal tipe A di delapan lokasi, pembangunan kapal penyeberangan sebanyak 7 unit, pembangunan pelabuhan penyeberang di 16 lokasi.
“Lalu pembangunan jalan kereta api sepanjang 730 kilometer, peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 45 kilometer, pembangunan bangunan khusus pada stasiun kereta api 1 unit,” ungkapnya. (***)