Situasi Pelabuhan Tanjung Kendal, di Kaliwungu Kabupaten Kendal pada Kamis (6/7) siang ini sangat lengang. Tidak ada aktifitas kapal memuat maupun membongkar barang, maupun penumpang.
Ada kapal Bahari Express yang sandar di salah satu dermaga, konon menunggu jadwal berlayar dari pelabuhan ini ke Karimunjawa Jepara. Di dermaga ini pula sejumlah orang sedang memancing ikan, namun ada juga beberapa anak kecil yang sengaja diajak orang tuanya melihat-lihat pelabuhan sebagai sarana rekreasi.
Sangat disayangkan kalau pelabuhan yang dibangun menggunakan APBN, dan menghabiskan biaya ratusan milyar rupiah hanya digunakan untuk rekreasi mancing masyarakat Kaliwungu dan sekitarnya.
Pelabuhan yang berjarak sekitar 4 Km dari jalan by pass Kaliwungu ini, kata Yavie Rahmawan, salah seorang petugas di pelabuhan Tanjung Kendal, sempat ramai dengan pemudik di musim lebaran 1438 H kemarin.
“Pada tanggal 4 Juli lalu, sekitar 390 pemudik diberangkatkan dari pelabuhan ini menggunakan kapal Kalibodri tujuan Kumai Kalimantan Tengah,” katanya kepada Ocean Week, di pelabuhan Tanjung Kendal, Kamis (6/7).
Diperkirakan, ujarnya, pada Sabtu (8/7) masih banyak pemudik ke Kumai yang lewat pelabuhan ini dengan kapal Kalibodri. “Kemungkinan tanggal 4 dan 8 Juli nanti, menjadi puncak arus balik di pelabuhan ini,” ungkapnya.
Pengamatan Ocean Week, siang ini, selain sei dari kegiatan, beberapa petugas pun hanya tampak duduk-duduk saja, karena tak ada aktifitas apapun. Petugas di loket masuk pas pelabuhan juga hanya sesekali melayani calon pemancing yang akan masuk ke pelabuhan.
“Kalau hari-hari biasa ya seperti ini keadaannya, aktifitas di pelabuhan ini masih sepi,” ucap petugas di pos itu.
Di pelabuhan Kendal ini juga sedang dibangun dermaga untuk kepentingan bongkar muat batu bara dan kayu. Menurut Yavie pihak PT Pelindo III tertarik untuk masuk mengelola.
“Mereka (PT Pelindo III-red) sudah bertemu bupati Kendal (Mirna Annisa-red), tapi hasilnya siapa yang bisa, menunggu ditenderkan,” ucapnya lagi.
Sayangnya, pelabuhan ini belum dilengkapi sarana telepon (Telkom), dan air bersih masih menggunakan air sumur bor, belum ada PAM masuk.
Seperti diketahui bahwa sebanyak 80 pemudik tercatat kembali ke Kumai Kalimantan lewat pelabuhan Tanjung Kendal pada Sabtu (1/7).
Padahal kapasitas kapal cukup besar untuk menampung jumlah penumpang dan barang lebih banyak lagi. Kapal Kalibodri dapat menampung seribu orang, ratusan kendaraan (roda dua dan mobil).
Pada arus mudik lebaran tahun ini tercatat sekitar 1200 orang berangkat lewat pelabuhan ini. (**)