PT PAL Indonesia dan Karpowership menandatangani kesepakatan kerja sama membangun empat powership. Kesepakatan pertama ini sebagai bagian dari rencana tambahan armada untuk memasok listrik 5.000 megawatt (MW).
Kedua perusahaan menandatangani kesepakatan kerja sama strategis dalam pembangunan empat kapal pembangkit listrik Indonesia pertama di galangan kapal Indonesia.
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh dan Direktur Utama Karpowership Orhan Remzi Karadeniz menandatangani perjanjian itu.
Sebenarnya, pada Oktober 2016, memorandum of understanding (MoU) telah ditandatangani oleh PT PAL sebagai bentuk kerja sama awal dalam mengidentifikasi dan memonitor peluang terkait kebutuhan listrik di Indonesia dan wilayah sekitarnya.
Kesepakatan tersebut menjadi pembuka jalan untuk kedua pihak dalam membangun kapal listrik dan berkolaborasi dalam transfer teknologi sambil turut serta menambahkan nilai lokal Indonesia dalam pembangunan armadanya.
Dalam rilisnya, Communication Advisor Karpowership Indonesia Hendri Satrio menyebutkan bahwa Karpowership, pemilik tunggal dan juga operator dari kapal pembangkit listrik terbesar di dunia dan PT PAL, perusahaan negara terkemuka di bidang perkapalan di Indonesia, memperkuat kerja sama di antara keduanya disaksikan Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci dan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dalam rangka kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Ankara, Turki.
Di bawah perjanjian ini, PT PAL akan membangun empat unit kapal pembangkit listrik Indonesia dengan kelas mermaid dengan instalasi berkapasitas antara 36 MW sampai 80 MW untuk pengadaan listrik di berbagai pulau sepanjang kepulauan Indonesia.
Dengan kerja sama strategis ini, katanya, Karpowership dapat mempeluas operasinya di Indonesia. Hingga kini Karpowership telah berhasil menginstal listrik sebesar 845 MW di Indonesia.
Karpowership adalah satu satunya pemilik, operator dan pembangun kapal pembangkit listrik di dunia. Telah berperan aktif dalam investasi jangka menengah sampai panjang dengan jumlah karyawan sebesar 2200 orang.
Karpowership, kata Satrio, memiliki dan mengoperasikan 13 powerships dengan total kapasitas sebesar 2700 MW dan tambahan 4500 MW yang sedang dalam proses pembangunan. Karpoweship kini beroperasi di Ghana, Indonesia, Lebanon dan Zambia (via Mozambique). Karpowership sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2015 dengan 4 Powerships dan total kapasitas sebesar 845 MW.
Sementara PT PAL merupakan perusahaan BUMN di bidang pembangunan kapal. Berdiri sejak tahun 1980, PT PAL terkenal atas keunggulannya di bidang pembangunan kapal, rekayasa umum, pemeliharaan dan perbaikan. (**)