PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III berencana mengembangkan Pelabuhan Kendal untuk mendukung arus peti kemas yang keluar masuk dari dan ke Jawa Tengah, sebagai back up pelabuhan Tanjung Emas.
Direktur Utama PT Pelindo III Ari Askhara mengatakan pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dan sejauh ini Pemkab Kendal memberikan respons positif.
“Setelah Tanjung Perak, saya melihat Tanjung Emas sangat potensial untuk dikembangkan karena arus keluar masuk barang mulai ramai, dalam hal ini termasuk Pelabuhan Kendal yang akan kami kembangkan,” kata Ari kepada pers.
Dia mengatakan dalam sebuah bisnis pelabuhan, tidak boleh sampai terlalu penuh. Jika di suatu wilayah sudah mulai penuh arus keluar masuk barang maupun penumpang, maka harus mengembangkan ke terminal lain. “Di antaranya melalui upaya reklamasi dan pengembangan pelabuhan lain seperti Kendal ini,” ujarnya.
Direktur Komersial dan Operasional PT Pelindo III Mohammad Iqbal, menambahkan nantinya akan ada sinergi antara Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan Pelabuhan Kendal. “Akan ada sinergi yang baik mengingat untuk di Kendal maupun Semarang pertumbuhan industrinya sama-sama bagus, kalau di Kendal ini kan ada Kawasan Industri Kendal,” katanya.
Menurut Iqbal, saat ini sedang dalam tahap pendalaman kolam dan perpanjangan dermaga. Sekarang, kapasitas pelabuhan Kendal baru bisa disandari untuk satu kapal. Ke depan, dengan adanya pengembangan, diharapkan bisa melayani 3-4 kapal sekaligus. “Untuk lapangan penumpukan, nantinya pada tahap awal direncanakan bisa untuk kapasitas barang hingga 100 ribu teus,” ungkapnya.
Kata Iqbal, meski pelabuhan Tanjung Kendal ini belum memiliki kapasitas hingga 600 ribu teus sebagaimana Tanjung Emas, namun pengembangan akan terus dilakukan. “Sifatnya fleksibel, kalau industri berkembang kan pelabuhan juga harus berkembang. Rencananya untuk tahap awal bisa dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, Gajah Rooseno, KSOP Tanjung Emas menyatakan membenarkan bahwa pelabuhan Tanjung Kendal akan dikembangkan. “Akan dibangun dermaga baru untuk bisa melayani kapal kargo,” katanya.
Tapi, menurut Gajah, setelah dirinya bertemu dengan Bupati Kendal Mirna, dan menyarankan supaya pengelolaannya dikerjasamakan dengan pihak Pelindo yang sudah berpengalaman dalam mengelola pelabuhan, Mirna belum memberi jawaban pasti.
“Saya dengar sih mau dikelola oleh BUMD atau apa. Tapi bagi pemerintah yang penting pengelola sudah memperoleh BUP,” tuturnya. (humpl3/ow)